Page 190 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 190

meningkatkan pendapatan desa itu sendiri. Selain itu, proyek jalan
          lingkar Semau yang merupakan pembangunan jalan aspal sepanjang
          1700 Kilometer yang sudah rampung sejak Desember 2021 semakin
          meningkatkan nilai tanah di Pulau Semau itu sendiri terutama pada
          Desa Bokonusan yang merupakan salah satu desa yang dilalui oleh
          Jalan Lingkar Semau sepanjang kurang lebih 5,8 kilometer.

             Setiap kepemilikan  tanah  di Desa Bokonusan ini haruslah
          disetujui dan diketahui oleh  kepala  Marga  beserta seluruh anggota
          keluarga, apabila terdapat kepemilikan tanah yang tidak jelas asal –
          usulnya maka akan diklaim oleh marga tertentu baik secara sepihak
          maupun  dengan menghadirkan  saksi  –  saksi  lainnya. Beberapa
          sengketa tanah marga di Desa Bokonusan ini sudah sampai di meja
          perkara pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kupang bahkan sampai
          di Pengadilan Negeri Oelamasi, salah satu contohnya adalah sengketa
          tanah antara Marga Tausbele dengan Marga Laikingis yang sampai
          saat ini masih belum menemukan jalan keluar  tepatnya masih
          dalam  proses kasasi.  Maka  dari  itu,  sangat  diperlukan beberapa
          upaya  penyelesaian  untuk mencegah  sengketa  tanah marga ini
          berkepanjangan  yang nantinya  akan menghambat  proses legalisasi
          hak  atas  tanahnya. Masalah  sengketa  tanah bisa  diatasi melalui
          dua cara. Pertama, dengan mengajukan ke pengadilan, dan kedua,
          melalui  metode alternatif di  luar  pengadilan  seperti  yang diatur
          dalam Undang-Undang Nomor 9  Tahun 1999  tentang  Arbitrase
          Penyelesaian Sengketa. Proses  pengadilan  cenderung  menciptakan
          kesepakatan  yang bersifat lawan,  yang  sementara bisa mencakup
          kepentingan bersama, namun berpotensi menimbulkan masalah baru
          dan  seringkali lambat  dalam  penyelesaiannya. Sebaliknya, melalui
          metode di luar pengadilan, kesepakatan yang dicapai adalah solusi
          yang menguntungkan kedua belah  pihak,  menghindari  lamanya
          proses karena aturan administratif, dan memungkinkan penyelesaian
          menyeluruh  dalam  suasana  kerjasama  yang  menjaga  hubungan
          baik.(Suparyanto  dan Rosad  (2015,  2020).  Berbekal  uraian  tersebut
          artikel  ini bertujuan untuk  mengidentifikasi dan  mengoptimalisasi


                        Optimalisasi Upaya Mediasi Dalam Penyelesaian Sengketa Tanah Marga  175
                                                     Made Ega Suryantara
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195