Page 188 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 188
Optimalisasi Upaya Mediasi Dalam
Penyelesaian Sengketa Tanah Marga
di Desa Bokonusan, Kecamatan
Semau, Kabupaten Kupang
Made Ega Suryantara
Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional
E-Mail : egasuryantara10@gmail.com
PENDAHULUAN
Tanah adalah aset yang memiliki nilai yang sangat tinggi. Bagi
suatu bangsa, tanah memainkan peran krusial dalam menunjukkan
kedaulatan mereka. Pengambilalihan tanah oleh bangsa lain sebagai
akibat dari penjajahan, serta adanya konflik pertanahan yang meluas
di dalam negeri, dapat memberikan dampak negatif terhadap
pertumbuhan ekonomi, perkembangan sosial, dan stabilitas politik
negara yang bersangkutan. Ketersediaan tanah yang jumlahnya tidak
seimbang dengan kebutuhan manusia inilah yang memicu timbulnya
sengketa pertanahan (Mudjiono, 2007). Di era modernisasi yang
semakin meningkat ini, banyak timbul konflik terkait pengelolaan
dan pemanfaatan tanah baik untuk kepentingan umum, swasta,
maupun swasta. Hal serupa juga terjadi dalam kaitannya dengan
kepemilikan dan pengelolaan hak ulayat pada kesatuan masyarakat
adat. Ketegangan dan konflik dapat timbul antar masyarakat, yang
dapat berujung pada konflik terkait permasalahan pertanahan yang
menyangkut hak-hak adat seperti tanah petuanan, pemukiman, dati,
dan tanah marga. (Lewedalu et al., 2021).
Desa Bokonusan merupakan salah satu desa di Kecamatan
Semau, Kabupaten Kupang yang sebagian besar tanahnya dikuasai