Page 139 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 139

sebagai Pembantu Menteri Kehutanan Bidang Umum. Dalam
                 Departemen Perikanan, A.T. Wignjo Prajitno, Let.Kol. Laut
                 Perwira ALRI sebagai Pembantu Menteri Perikanan Urusan
                 Umum; R. Amin Katamsi sebagai Pembantu Menteri Perikanan
                 Urusan Produksi. Dalam Departemen Agraria, Dr. Soenawar
                 S.H. sebagai Pembantu Menteri Agraria Urusan Pelaksanaan;
                 Soenarto Wongsodihardjo sebagai Pembantu Menteri Agraria
                 Urusan Organisasi dan Administrasi. Surat ini berlaku mulai
                 tanggal penetapan, 14 Mei 1865. 141


                 Jenis Naskah: Surat Keputusan. Jumlah Halaman: 2 halaman.
                 Kata Kunci: sekretaris, Kompartimen, pembiayaan, produksi,
                 sukarelawan



            Keterangan J.M. Menteri Perkebunan, Drs. Frans Seda mengenai
                 Pelaksanaan  Landreform di  Muka  Sidang  I  Dewan
                 Pertimbangan Agung Rapat Hari ke-2 tanggal 19 Januari 1965
                 Di dalam suratnya, Frans Seda menegaskan bahwa sengketa
                 yang timbul dalam bidang perkebunan secara pokok karena
                 belum ada penentuan Landuse. Belum ada putusan prinsipil
                 penggunaan tanah yang telah dikonsesikan oleh bekas pemilik.
                 Hal ini yang menimbulkan ketidakserasian di dalam tuntutan
                 dan pihak pemerintah seperti Pusat Perkebunan Negara. Pada

                 umumnya sengketa timbul di Jawa pada tanah konsesi. Terdapat
                 3 penggunaan tanah untuk perkebunan, yang paling luas adalah
                 tanah konsesi. Sengketa timbul pada tanah konsesi yaitu tanah
                 yang sudah disediakan tapi belum dikerjakan, terlebih di lereng
                 gunung yang berhutan. Karena tanah perkebunan menggunakan
                 pupuk dan subur, maka sering menimbulkan sengketa.
                       Pada tahun 1964 di daerah yang sudah ditanami terjadi
                 pembabatan, di Aceh sebanyak 1.300 pohon karet dibabat



                 141 Surat ini ditemukan di Arsip Nasional Republik Indonesia, dan copiannya telah
            dikoleksi oleh Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di Yogyakarta.


            128     Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144