Page 142 - Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria: Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agraria 1948-1965
P. 142

demi menyelesaikan problem nasional. Bengkok dan Wakaf
                   adalah masalah dalam hukum agraria. Wakaf yang sah hanya
                   diakui sebelum tahun 1960.
                        Menteri Kehakiman, Astrawinata S.H. melaporkan
                   bahwa tanggal 31 Oktober 1964 telah disahkan Undang-
                   undang Pelaksanaan Landreform. Diperlukan 200 Pengadilan
                   Landreform yang tidak terbiayai oleh Departemen Agraria. Di
                   Jawa Barat diadakan Pengadilan Landreform di dua tempat, di
                   Jakarta (Badan Pengadilan Negeri Istimewa Jakarta Raya), Jawa
                   Tengah (Purwokerto dan Semarang), Jawa Timur (Malang dan
                   Surabaya), Bali (Denpasar). Pengadilan Landreform terdiri dari
                   unit-unit atas 5 orang, yaitu Ketua Hakim Pengadilan negeri

                   dibantu 4 hakim anggota dari 1 Departemen Agraria dan 3 orang
                   dari Ormas Nasakom.  142

                   Jenis Naskah: Pidato. Jumlah Halaman: 5 halaman.
                   Kata Kunci: Landreform, perkebunan, sengketa, Landuse,
                   pengadilan



             Pendapat Saudara Asmu Mengenai Pelaksanaan Landreform di
                   Muka Sidang I Dewan Pertimbangan Agung Rapat Hari ke-2
                   tanggal 19 januari 1965
                   Asmu, dalam surat ini, menilai laporan Tim Penelitian dan

                   Peninjauan BP3L oleh Ketua Panitia 3 Menteri memang belum
                   selesai. Angka yang disampaikan Menteri Agraria mengenai
                   kelebihan tanah, tanah acsente, tanah swapraja, tanah negara,
                   empat macam tanah direstribusi, yang seharusnya menurut
                   tafsiran pusat berjumlah 445.700 ha, baru dinyatakan 298.566
                   ha. Sisanya belum diusut dengan baik.
                        Di daerah masih banyak kecurangan, salah daftar, sistem
                   kedok, waris palsu, hibah palsu, perampasan tanah hak milik



                   142 Surat ini ditemukan di Arsip Nasional Republik Indonesia, dan copiannya telah
             dikoleksi oleh Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional di Yogyakarta.


                                Perjalanan Sejarah Kelembagaan Agrariia, 1948-1965  131
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147