Page 169 - Himpunan Policy Brief: Permasalahan dan Kebijakan Agraria Pertanahan dan Tata ruang di Indonesia
P. 169

160    Himpunan Policy Brief


             Pelaksanaan Reklamasi Tanah Pascatambang.
                    Kegiatan  pertambangan  merupakan  kegiatan  usaha  yang  kompleks  dan  sangat  rumit,
             sarat  risiko,  merupakan  kegiatan  usaha  jangka  panjang,  melibatkan  teknologi  tinggi,  padat
             modal, dan aturan regulasi yang dikeluarkan dari beberapa sektor.  Reklamasi tambang harus
             sesuai rencana tata guna lahan pasca tambang.
                   Pasal 1 angka 27 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral
             dan  Batubara  menyatakan  bahwa  kegiatan  pascatambang,  yang  selanjutnya  disebut

             pascatambang, adalah kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau
             seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi
             sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah penambangan. Reklamasi adalah kegiatan yang
             bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan

             usaha pertambangan, agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya. Kegiatan
             reklamasi dan pasca tambang wajib dilakukan dengan memperhatikan aspek lingkungan hidup,
             keselamatan/ kesehatan pekerja, dan konservasi mineral dan batubara.
                   Pasal 1  angka 27  ini mendefinisikan  tentang  arti  kegiatan  pascatambang namun  belum
             menegaskan yang dimaksud pascatambang. Pascatambang dapat diartikan sebagai berikut:
                      a) IUP sudah habis berlakunya sedangkan potensi tambang masih banyak;

                      b) IUP  masih  berlaku  sedangkan  potensi  tambang  tinggal  sedikit,  pemegang  IUP
             menghentikan  kegiatan  penambangan  karena  terkait  dengan  biaya  eksploitasi  yang  tidak
             efisien lagi.
             c) IUP sudah habis berlakunya potensi tambang tinggal sedikit
             d) IUP masih berlaku potensi tambang sudah habis.

                   Di  Provinsi  Bangka  Belitung    yang  terjadi    kasus  huruf    a)  huruf    b)  dan  huruf    c).
             Selanjutnya ketentuan  Pasal 99 menegaskan:
             1)  Setiap  pemegang  IUP  dan  IUPK  wajib  menyerahkan  rencana  reklamasi  dan  rencana
                pascatambang pada saat mengajukan permohonan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi
                Produksi.
             2) Pelaksanaan  reklamasi  dan  kegiatan  pascatambang  dilakukan  sesuai  dengan  peruntukan

                lahan pascatambang.
             3) Peruntukan lahan pascatambang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dicantumkan dalam
                perjanjian  penggunaan  tanah  antara  pemegang  IUP  atau  IUPK  dan  pemegang  hak  atas
                tanah.
                   Keberhasilan pelaksanaan Reklamasi dipengaruhi juga atas status hukum tanah pada saat

             penambangan dan  status hukum  tanah  saat  pasca tambang  dan  posisi  letak  tepat  dari batas
             bidang  tanah  areal  pertambangan.  Bila  kepemilikan  tanah  yang  ditambang  bukan  milik
             pemegang  Izin  Usaha  Pertambangan  akan  mempermudah  reklamasi  karena  pemilik  tanah
             cenderung  menginginkan  tanahnya  kembali  seperti  semula.  Pendudukan  masyarakat  untuk
             melakukan penambangan konvensional karena tidak jelasnya tanda batas areal pertambangan
             di lapangan. Permasalahan terhadap pihak siapa yang berhak memiliki dan menguasai bidang
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174