Page 194 - Berangkat Dari Agraria
P. 194
BAB V 171
Penataan dan Pengembangan Pertanian
Berbondong-bondong orang desa bekerja di atas lahan pertanian
yang bukan lagi miliknya dengan menjual murah tenaganya demi
remah-remah upah alakadarnya. Tragis. Mendapati pertanian tanpa
petani. Semacam tragedi kemanusiaan yang menyesakkan.
Lonjakan produktivitas pertanian tanpa kekuatan petani yang
mampu berdiri di atas kaki sendiri menjadikan pertanian yang jauh
dari kemerdekaan. Tentu kita tak ingin semua ini terjadi. Pertanian
dan petani harus dimerdekakan melalui konsistensi kita dalam
melaksanakan reforma agraria dan meregenerasi petani sekarang
juga. Merdeka! *
5.4. Hari Tani di Musim Pandemi 53
Hari ini, 24 September 2020, saat pandemi Covid-19 masih
merebak, Hari Tani Nasional atau Hari Agraria dan Tata Ruang
Nasional dirayakan. Mengawali periode kedua pemerintahan
Jokowi, Presiden mengangkat kembali Sofyan A. Djalil sebagai
Menteri ATR/Kepala BPN. Sofyan dinilai sukses dalam pencapaian
legalisasi/sertipikasi hak milik atas tanah yang dilakukan melalui
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap. Presiden minta sertipikasi
tanah rakyat tahun 2017 targetnya 5 juta, 2018 jadi 7 juta, dan 2019
jadi 9 juta bidang. Sofyan dan ATR/BPN 2019 berhasil menembus 14
juta bidang dalam 5 tahun pemerintahan Jokowi periode pertama.
Presiden mempercayai Sofyan sebagai Menteri ATR/Kepala BPN
untuk periode kedua (2019-sekarang). Hal sama dengan Menteri
Lingkugan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya yang kembali menjadi
Menteri LHK di periode kedua. Keberhasilan Siti mengakselerasi
perhutanan sosial jadi pertimbangan. Dalam konsep kebijakan
ekonomi berkeadilan berbasis pemerataan di Menko Perekonomian,
perhutanan sosial menjadi bagian dari reforma agraria.
Berlanjutnya kepemimpinan Sofyan mengundang pertanyaan
para aktivis, karena ia dinilai gagal mengarus-utamakan redistribusi
tanah sebagai inti reforma agraria. Keberhasilan Sofyan melegalisasi
tanah tak sepadan dengan capaian redistribusi tanah. Laporan 5
53 Kompas, 24 September 2020.