Page 195 - Berangkat Dari Agraria
P. 195
172 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
tahun Jokowi-JK (2014-2019) mencatat capaian sertipikasi tanah
14.223.763 bidang, seluas 3.641.937 hektar.
Adapun redistribusi tanah dalam kerangka reforma agraria
sejumlah 558.700 bidang, seluas 418.748 hektar tanah. Sementara
tahun 2014, Nawacita Jokowi menjanjikan redistribusi tanah seluas 9
juta hektar, bukan legalisasi 9 juta bidang/sertipikat.
Dinamika kebijakan
Sertipikasi hak milik atas tanah rakyat itu kegiatan rutin BPN.
Sertipikasi tanah adalah kegiatan teknis administratif yang dimaknai
bukan agenda reforma agraria. Ia tak berkaitan langsung dengan
perubahan struktur agraria. Sertipikasi tanah model begini bisa jadi
instrumen pasar tanah dalam arus pemikiran politik agraria neo-
liberal yang dilawan UUPA. Sertipikasi tanah mestinya diletakkan
sebagai kegiatan akhir reforma agraria yang diutamakan bersifat
kolektif atau komunal, bukan individual. Sedangkan redistribusi
tanah adalah ruh reforma agraria.
Di sisi lain konflik agraria struktural masih terjadi, bahkan di
era pandemi. Misalnya di Simalingkar, Deliserdang, Sumatera Utara
masalah warga dengan PTPN II memicu aksi jalan kaki Medan –
Jakarta. Presiden telah menerima perwakilan warga di Istana Negara,
lalu menugaskan jajarannya untuk segera menyelesaikan kasus ini
(27/8). Proses penyelesaian tengah berlangsung, dipimpin Kepala
Staf Kepresidenan bersama Menteri ATR/BPN dan Menteri BUMN.
Kasus lain yang menyedot perhatian publik adalah penangkapan
Effendi Buhing tokoh adat Dayak Tomun di Kinipan, Lamandau,
Kalimatan Tengah. Konflik masyarakat adat versus PT. SML ini
direspon Kementerian LHK dengan menerjunkan Wakil Menteri
LHK dan tim bersama Komisi IV DPR RI dan Kantor Staf Presiden
ke Lamandau. Rumusan solusi utuh tengah digodok pemerintah
dengan mendengarkan aspirasi semua pihak.
RUU Cipta Kerja disinyalir meloloskan substansi yang ditolak
berbagai pihak dalam RUU Pertanahan. Misalnya, HGU yang bisa
90 tahun bagi korporasi, dan konsep Bank Tanah yang liberalistik.