Page 200 - Berangkat Dari Agraria
P. 200

BAB V  177
                                               Penataan dan Pengembangan Pertanian
             Pertanian Pangan Berkelanjutan. Sinkronisasi UU yang ada rasanya
             lebih  realistis  daripada membuat UU  baru,  yang berpotensi bisa
             menambah keruwetan hukum dalam pembangunan pertanian.

                 Lalu,  perihal  pertumbuhan  ekonomi  yang  menghasilkan
             kesenjangan, Presiden Jokowi sudah menyadari hal ini. Pada awal
             2017 dicanangkan pembangunan yang dijalankan Indonesia adalah
             pembangunan berkeadilan berbasis  pemerataan. Pemerintah
             merancang  dan  menjalankan  berbagai  program  dan  kegiatan
             pembangunan dengan arah baru ini. Di tengah kepungan pandemi
             Covid-19,  pemerintah berusaha membuka lapangan kerja,
             meningkatkan pendidikan vokasi, memperbesar kesempatan untuk
             mendapatkan  modal usaha,  serta  menjalankan reforma  agraria.
             Penyediaan tanah sebagai lahan (pertanian) usaha ekonomi rakyat
             ditempatkan sebagai kegiatan proritas dalam pembangunan 2019-
             2024 ini.
                 Kini  Indonesia harus lebih serius dalam meredistribusi tanah
             dan  memberdayakan  petani.  Langkah  strategisnya adalah dengan
             mengutamakan petani dalam pembangunan pertanian yang berarti
             mensejahterakan petani sebagai pahlawan pangan dan memajukan
             pertanian di Tanah Air. *

             5.6.  Keteguhan dan Konsistensi Gunawan Wiradi 55
                 Keteguhan pada prinsip  dan  tujuan perjuangan  kerakyatan,
             serta konsistensi  dalam mengamalkannya jadi  warisan Gunawan
             Wiradi  yang  abadi.  Gunawan  Wiradi  (GWR)  beberapa hari lalu
             berpulang dalam usia 88 tahun. Indonesia kehilangan tokoh yang
             pantas  dijuluki  sebagai  guru  utama  reforma  agraria  Indonesia.
             Penulis  pertama kali  mengenalnya melalui buku Setengah  Abad
             Penguasaan  Tanah (1983),  buku  yang  ditulisnya bersama Prof
             Sediono Tjondronegoro sebagai bahan bacaan utama kami kuliah
             antropologi  di Universitas Padjadjaran  tahun 1991-1998. Saya
             beruntung, tahun 2008 diundang Pak Tjondro untuk menyumbang
             tulisan pada edisi revisi buku terbitan Yayasan Obor Indonesia ini.


             55   Kompas, 9 Desember 2020.
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205