Page 201 - Berangkat Dari Agraria
P. 201
178 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
Penulis masih menyimpan surat pendek tulisan tangan GWR yang
mewakili Pak Tjondro mengantarkan honor penulis salah satu Bab
XI di buku itu.
Kira-kira tahun 1994, pertama kali berjumpa GWR di Bandung
dalam pelatihan Serikat Petani Jawa Barat saat beliau narasumber
dan penulis moderatornya. Beliau menjelaskan rinci dan sabar
pentingnya organisasi tani dalam Reforma Agraria (RA). Organisasi
tani atau organisasi rakyat ibarat jantung dari gerakan RA yang
beliau tanamkan. Karena tak bisa menghadiri Munas I KPA (1995),
beliau mengirim makalah yang diseminarkan sebagai kegiatan
pra-munas di kampus Unpad, Jatinangor. GWR menulis ”agrarian
reform by leverage” sebagai ideologi/strategi yang ditawarkan kepada
Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA). Hingga kini, warisan GWR
terus dirawat dan diaktualisasikan KPA.
Sumur ilmu
Setelah itu, penulis kerap jumpa dan menimba sumur ilmu
GWR melalui seminar, lokakarya, diskusi, kursus, pelatihan, dan
pertemuan lainnya. Perjumpaan berulang dalam acara yang dibuat
KPA dan LSM lainnya atau dalam forum di pemerintahan.
Bersama GWR dan guru lainnya, penulis pernah melakukan
perjalanan ke Eropa dan Amerika Latin (2006). Di Paris dan Belanda,
kami mengikuti forum yang difasilitasi KPA dengan jaringan. GWR
aktif memaparkan sejarah kolonialisme, masalah agraria dan RA
sebagai jalan yang harus ditempuh agar Indonesia bisa benar-benar
merdeka. Di Porto Alegre, Brasil, kami menghadiri Konferensi
Internasional Reforma Agraria dan Pembangunan Pedesaan (FAO,
2006). Beliau aktif menyampaikan pemikirannya. Banyak kisah seru
dalam perjalanan yang sulit dilupakan.
Dalam lima tahun terakhir, saat penulis bertugas di Kantor Staf
Presiden, GWR sering menanyakan perkembangan kebijakan RA di
dalam pemerintahan. Penulis menjelaskan kepada beliau apa yang
diketahui. Beliau senantiasa menyampaikan kritik terhadap apa yang
dilakukan pemerintah dan memberikan masukan. GWR juga kerap