Page 232 - Berangkat Dari Agraria
P. 232
BAB VI 209
Pengembangan dan Pemberdayaan Desa
Keempat, reorientasi pendekatan dalam pengadaan tanah bagi
pembangunan untuk kepentingan umum dalam program strategis
nasional tampaknya menjadi kebutuhan mendesak. Untuk itu,
perlu didorong upaya yang terkonsolidasi antar kementerian dan
lembaga terkait dengan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentigan umum ini. Perlu disusun strategi dan skenario baru bagi
pengadaan tanah secara komprehensif.
Orientasi baru
Reorientasi pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum diperlukan untuk memastikan proses pengadaan
tanah taat pada asas legalitas dan prosedur yang serba formal. Selain
itu juga harus memperhatikan konteks sosial dan lokal dari setiap
lokasi pembangunan tersebut.
Konteks lokal yang dimaskud mencakup kondisi sosio-
kultural masyarakat yang sudah hidup bergenerasi di calon lokasi
pembangunan, dan sejauhmana keterhubungan warga terhadap tanah
dan kekayaan alam yang nantinya akan jadi tapak dari pelaksanaan
suatu pembangunan. Konteks sosiologis dan antropologis ini
makin krusial untuk dipahami dan diakomodasi dalam pendekatan
penyelesaian masalah di setiap lokasi pembangunan.
Pola hubungan kekerabatan yang berlaku dalam masyarakat
dan pola interaksi masyarakat dengan dunia luar juga patut
diperhitungkan dalam pelaksanan proyek pembangunan. Karena
tidak ada lagi daerah yang 100% terisolasi, maka pertukaran
informasi dan menderasnya dukungan dari pihak luar atas suatu
lokasi pembangunan dapat mempengaruhi sikap dan posisi warga.
Selain itu, kondisi tanah, geografis dan lingkungan di sekitar
lokasi pembangunan juga sangat penting untuk dipahami dan
dijadikan rujukan. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)
yang telah dilakukan hendaknya dilengkapi dengan kajian yang
lebih mendalam mengenai potensi tanah dan kekayaan alam serta
keanekaragaman hayati yang ada di lokasi tersebut. Opsi-opsi lain
sebagai alternatif lokasi juga penting untuk segera ditemukan.