Page 235 - Berangkat Dari Agraria
P. 235
212 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
Kedua, ikatan kekeluargaan masyarakat di desa lebih kuat
daripada penduduk di wilayah lainnya. Maka tak heran, jika
komunikasi yang dilakukan antar masyarakat pun lebih personal
sehingga saling mengenal satu sama lain. Ketiga, selain itu, desa juga
memiliki solidaritas masyarakat yang kuat. Hal ini terjadi karena
rata-rata penduduk desa memiliki kesamaan ekonomi, budaya, dan
tujuan hidup. Keempat, kepadatan penduduk di desa tergolong
rendah, sehingga rasio antara luas wilayah penduduknya pun kecil.
Buktinya dengan mengamati jarak rumah satu dengan lainnya. Atau,
bisa juga diketahui dari banyaknya rumah di pedesaan yang masih
memiliki pekarangan luas. Kelima, mobilitas di desa cenderung
lebih rendah daripada wilayah lainnya. Pasalnya, rata-rata penduduk
desa jarang bepergian.
Pengaturan desa
Menurut UU No. 6/2014 tentang Desa, Pasal 1 Ayat 1, pengertian
desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama
lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
NKRI.
Tujuan pengaturan desa berdasarkan UU 6/2014 adalah: (1)
memberikan pengakuan dan penghormatan atas Desa yang sudah
ada dengan keberagamannya sebelum dan sesudah terbentuknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia; (2) memberikan kejelasan
status dan kepastian hukum atas Desa dalam sistem ketatanegaraan
Republik Indonesia demi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia; (3) melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya
masyarakat Desa; (4) mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi
masyarakat Desa untuk pengembangan potensi dan Aset Desa guna
kesejahteraan bersama.
Selanjutnya, (5) membentuk Pemerintahan Desa yang
profesional, efisien dan efektif, terbuka, serta bertanggung jawab; (6)