Page 239 - Berangkat Dari Agraria
P. 239

216  Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
             Menko  Perekonomian  seluas  208.433,51  Ha.  Dari 203.968,87 Ha
             yang telah dibahas, 179.116,26 Ha diterima, terdiri perubahan batas
             kawasan hutan 109.770,13 Ha, perhutanan sosial 69.338,28 Ha dan
             resettlement 8,3 Ha. Rekomendasi gubernur yang ditolak 24.708,24
             Ha. Kenyataan ini  melukiskan keruwetan proses tadi.  Belum lagi,
             2020 ini  turun karena  anggaran K-LHK  dipotong Rp. 2,5  Triliun
             akibat Covid-19.
                 Adapun janji  memberikan 12,7  Juta Ha  akses  pemanfataan
             kawasan hutan negara  untuk  rakyat  seluas melalui 5  skema
             perhutanan sosial. Realisasinya, menurut catatan K-LHK mencapai
             4.105.268,03  Ha (termasuk  penetapan Hutan  Adat 44.629,34  Ha)
             dalam 6.548 Unit SK Ijin/Hak, diterima sekitar 837.134 KK (sampai 2
             Mei 2020). Target ini dipercepat untuk 5 tahun ke depan.
                 Tanah yang potensial digunakan untuk produksi pangan pasca
             Covid-19 di Jawa, menurut K-LHK (2020) ada 196.240 Ha dan sudah
             diidentifikasi 106.212 Ha. Di  atas 30.400  Ha  tanah  perhutanan
             sosial dapat dikembangkan jagung. Seluas 15.553 Ha untuk padi dan
             60.259 Ha untuk jagung melalui agroforestry di lahan yang dikuasai
             Perhutani. Penting reformulasi tanah Perhutani yang tak berfungsi
             hutan agar memberdayakan pemerintah dan masyarakat desa.

             Percepatan di tengah pandemi
                 Agenda  reforma  agraria  dalam RJMN 2020-2024 meliputi:
             Percepatan redistribusi  tanah  dan perhutanan  sosial  bagi rakyat
             yang tidak  memiliki tanah;  Melanjutkan  pendampingan  dalam
             penggunaan, pemanfaatan dan produksi masyarakat yang menerima
             TORA  dan  perhutanan  sosial,  dan;  Melanjutkan  percepatan
             legalisasi/sertifikasi tanah milik rakyat, termasuk transmigrasi dan
             wakaf.  Targetnya 6.801.080  Bidang  atau  sertipikat legalisasi  dan
             redistribusi selama  5  tahun. Target  tahun  2020 sejumlah  1.502.135
             Bidang. Di  tengah  pandemi Covid-19,  realisasinya 700.813 Bidang
             legalisasi, dan 6.961 Bidang redistribusi (per 22 April 2020). Masih
             jauh dari target. Belum lagi, dampak Covid-19 cukup berat karena
             K-ATR/BPN dipotong Rp. 2,1 Triliun.
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244