Page 242 - Berangkat Dari Agraria
P. 242
BAB VI 219
Pengembangan dan Pemberdayaan Desa
sesuai harapan maka pemulihan ekonomi nasional akan ditopang oleh
pulih dan menguatnya kondisi sosial ekonomi masyarakat di pedesaan.
Untuk itu semua, dibutuhkan kerjasama sinergis lintas
kelembagaan, sektor dan aktor. Kolabirasi pemerintah dalam
pelaksanaan reforma agraria dan pembaruan desa di semua level
dengan gerakan masyarakat sipil, terutama dengan organisasi petani,
nelayan, buruh, masyarakat adat --baik laki-laki atau perempuan--
menjadi kunci suksesnya. Semua tujuan mulia ini tentu saja hanya
mungkin tercapai jika ego-sektoralisme yang memenjarakan
kreativitas dan inovasi sudah dibuang jauh-jauh. Kita optimis bahwa
kita bukan hanya mampu bertahan dari serangan pandemi Covid-19,
tapi kita juga bisa jadi pemenang dari musuh yang tak kasat mata
ini. *
6.7. Desa Atasi Dampak Korona 66
“Desa harus jadi kekuatan ekonomi, agar warganya tak hijrah
ke kota” (Iwan Fals: “Desa”, dalam album “Manusia Setengah
Dewa”, 2004). Kini, desa tengah diuji seiring pandemi virus corona
(Covid-19). Bukan hanya akibat langsung penularan virus, desa
terdampak jadi penampung kemiskinan. Betapa tidak, raga-gara
virus korona banyak orang kota terpaksa pulang kampung, berstatus:
penganggur!
Sejak kelahiran UU No. 6/2014, desa jadi istimewa dalam
pembangunan nasional. Tujuan pengaturan desa menurut undang-
undang itu salah satunya: “mendorong prakarsa, gerakan, dan
partisipasi masyarakat Desa untuk pengembangan potensi dan Aset
Desa guna kesejahteraan bersama” (Pasal 4 [d]). Presiden Jokowi
(2014) membentuk Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi.
Solusi darurat
Presiden bersama DPR RI mengucurkan Dana Desa total sebesar
Rp. 257 Triliun. Menurut Kementerian Dalam Negeri, serapan dana
66 Majalah Trubus, Edisi Juli 2020.