Page 244 - Berangkat Dari Agraria
P. 244

BAB VI  221
                                              Pengembangan dan Pemberdayaan Desa
             pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa, mata
             air milik Desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik Desa”.

                 Target redistribusi tanah 9 juta hektar, dan perhutanan sosial
             12,7 juta hektar, kini diteruskan lebih cepat dan sasaran lebih tepat.
             Percepatan reforma agraria sebagai kegiatan prioritas dalam RPJMN
             2020-2024 dan RKP 2020 berisi redistribusi tanah, legalisasi asset,
             ijin  pemanfaatan kawasan hutan,  dan  pemberdayaan masyarakat
             butuh peran pemerintah desa.

                 Skenario penataan tanah,  hutan, mata air dan aset lain milik
             desa melalui koperasi atau BUMDes penting disiapkan. Praksisnya
             tanah obyek reforma agraria yang berada di desa, diidentifikasi dan
             diverifikasi  agar  jelas  status  dan  luasnya.  Sumber  tanahnya bisa
             tanah bekas perkebunan besar tak produktif yang dikuasai hak guna
             usaha (HGU) milik swasta maupun negara, atau kawasan hutan yang
             ditata-ulang batasnya agar bisa diakses masyarakat dan pemerintah
             desa.

                 Penataan regulasi pertanahan  dan  kehutanan perlu  sebagai
             prasyaratnya –misalnya merevisi Perpres 88/2017 PPTKH.
             Penerimanya  gabungan  subyek baru (yang kehilangan kerja)  dan
             subyek lama (warga  desa  yang berhak  sebelumnya).  Orientasi
             penggunaan  tanah-tanah  ini untuk pengembangan  tanaman
             pangan: padi, jagung, kedelai, palawija dan lain-lain. Dikembangkan
             buah-buahan dan tanaman keras.
                 Penting  pendampingan dari organisasi  masyarakat  sipil dan
             swasta  yang  pro-rakyat.  Misalnya,  Bina  Swadaya  yang  piawai
             mengembangkan komoditi dan teknis pertanian sehingga bertani jadi
             profesi bergengsi bukan takdir miskin berdaki. Ini sejalan misinya:
             “Membangkitkan  dan  meningkatkan  keberdayaan  masyarakat
             miskin dan  terpinggirkan dalam aspek  sosial  ekonomi  melalui
             fasilitasi:  peningkatan  kapasitas,  pengembangan  kelembagaan
             masyarakat dan mendapatkan akses terhadap sumber daya”.
                 Arah pendampingannya  memperkuat  kemandirikan petani.
             Penataan aset desa dalam reforma agraria mesti jadi gerakan nasional
   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249