Page 241 - Berangkat Dari Agraria
P. 241

218  Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
             segera  diterjemahkan  oleh  Kementerian dan  Lembaga  termasuk
             pemerintah provinsi  dan pemerintah  kabupetan/kota.  Dampak
             pandemi Covid-19 di luar bidang kesehatan sangatlah berat, terutama
             di bidang ekonomi masyarakat dan negara. Berbagai program bantuan
             sosial yang langsung tunai yang dijalankan pemerintah bukan saja
             tidak memadai tapi sangat penting ditransformasi menjadi program
             dan kegiatan yang lebih bersifat mendidik  dan  produktif. Bansos
             itu solusi jangka pendek. Reforma agraria dan pembaruan desa itu
             solusi jangka menengah dan panjang yang harus dijalankan.
                 Membanyaknya jumlah tenaga kerja di pedesaan yang tidak lagi
             terserap oleh lapangan kerja di perkotaan yang menyempit akibat
             pandemi menjadi perhatian pemerintah. Karenanya, di desa kini perlu
             dikembangkan berbagai ragam upaya untuk membuka lapamngan
             kerja baru di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan,
             kerajinan,  pariwisata  dan  sebagainya. Faktor ketersediaan  tanah
             jelas menjadi faktor utama yang patut disediakan oleh negara agar
             tersedia lapangan kerja baru di pedesaan itu. Inilah konteks baru dari
             pelaksanaan reforma agraria di era pandemi. Reforma agraria bukan
             saja relevan untuk mengatasi ketimpangan dan konfik, melainkan
             juga untuk membuka lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan.
                 Untuk itu,  penggunaan Dana Desa  untuk  pemulihan kondisi
             sosial ekonomi di desa menjadi strategis. Optimalisasi dari alokasi
             Dana Desa untuk Bantuan Langsung Tunai (Rp. 22,4 Triliun) dan
             Padat Karya Tunai Desa (Rp. 12,07 Triliun) layak diteruskan dengan
             kegiatan yang lebih produktif dalam jangka panjang. Secara lebih
             teknis, fokus agenda pemulihan ekonomi masyarakat di pedesaan
             hendaknya diarahkan pada pengembangan usaha pertanian pangan
             dan peternakan.

                 Oleh  sebab itu, kegiatan  redistribusi  tanah  dan legalisasi
             aset diupayakan  untuk  segera ditindaklanjuti dengan  kegiatan
             pengembangan  produksi  pangan nabati maupun hewani. Kegiatan
             terpokok  yang  patut dikembagkan oleh  kementerian/lembaga
             terkait ialah pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pengembangan
             kelembagaan  usaha kecil dan menengah. Sehingga, jika ini berjalan
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246