Page 238 - Berangkat Dari Agraria
P. 238

BAB VI  215
                                              Pengembangan dan Pemberdayaan Desa
             perhutanan sosial serta peremajaan perkebunan rakyat. Saya ingin
             pastikan program prioritas ini tetap berjalan tetapi memperhatikan
             protokol  kesehatan  secara ketat.” Memastikan  reforma  agraria
             terlaksana  menjadi mewajiban  seluruh  kementerian/lembaga,
             provinsi, kabupaten/kota hingga desa.

                 Sementara  itu,  dalam prakteknya  selama  ini, pelaksanaan
             reforma  agraria mengalami beberapa masalah  yang menghambat
             percepatannya. Di antaranya, kerumitan proses pelepasan kawasan
             hutan untuk penyediaan tanah obyek reforma agraria jadi kendala
             besar dari pelaksanaan reforma agraria di Indonesia. Dari janji 9 Juta
             Ha, seluas 4,1 Juta Ha berasal dari pelepasan kawasan hutan, baru
             tercapai 3,36% (2014-2020).
                 Sekalipun  sudah  ada Perpres 88/2017  tentang  penyelesaian
             penguasaan  tanah  di  dalam kawasan hutan,  dan Perpres 86/2018
             tentang  reforma  agraria, namun keduanya  tak mempercepat
             pelepasan kawasan hutan untuk reforma agraria. Meminjam istilah
             Presiden Jokowi: Ruwet! Pemerintah sedang memperbarui prosedur
             pelepasan kawasan hutan untuk diredistribusi kepada rakyat miskin
             di pedesaan.  Orientasinya  mesti  makin ringkas  supaya prosesnya
             lebih cepat, kian solid agar memudahkan, dan makin jelas supaya
             akuntabel. Ini syarat ideal dari regulasi yang baru.


             Menunaikan janji
                 Janji  Presiden Jokowi  (2014),  seluas 9  juta hektar  tanah  yang
             akan diredistribusi  dan dilegalisasi  melalui  reforma agraria.
             Menurut K-ATR/BPN (2018-2019),  capaian  redistribusi  tanah
             berupa penerbitan sertipikat tanah bekas HGU, tanah terlantar dan
             tanah negara lainnya sejumlah 1.167.023 Bidang, setara 795.825 Ha
             (198,96%), dan  redistribusi  tanah dari  pelepasan  kawasan  hutan
             berupa  penerbitan sertipikat  32,933  Ha,  ditambah sertipikasi
             sebelum 2018 seluas 104.969 Ha, jadi total 137.903 Ha (3,36%).

                 Menurut K-LHK (28  April),  target  TORA  tahun 2020  seluas
             130.000  Ha  dan  perhutanan  sosial  500.000  Ha. Informasi PPTKH
             sampai  pertengahan 2019,  berdasarkan  rekomendasi  gubernur ke
   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243