Page 266 - Berangkat Dari Agraria
P. 266

BAB VII  243
                                                     Geliat Kebijakan Kehutanan

             7.1.  Menyelamatkan Lingkungan dan Hutan 73
                 Di luar dugaan, Presiden Joko Widodo menyatukan lingkungan
             hidup  dengan kehutanan  dalam  satu kementerian. Sebelumnya,
             kedua urusan ini ibarat air dan minyak yang sulit menyatu. Kehadiran
             Kementerian Lingkungan Hidup  dan Kehutanan  dalam Kabinet
             Kerja menjadikan isu lingkungan dan hutan satu atap tak terpisah.
             Sejumlah pengamat menganggap penyatuan kedua ”isu” ini kurang
             tepat karena  frekuensi  substansi berbeda  dengan kebijakan  yang
             kerap bersilangan bahkan bertabrakan.
                 Kerusakan hutan  dan  degradasi  kualitas lingkungan hidup
             nyatanya  terus mengiringi  pembangunan  yang  mengutamakan
             pertumbuhan    ekonomi.   Kemajuan    ekonomi    mengabaikan
             kelangsungan daya dukung lingkungan. Konsep pembangunan yang
             berkelanjutan (sustainability  development)  yang  dipercaya  dapat
             mengendalikan laju kerusakan lingkungan ternyata macan ompong,
             tak sanggup membendung kerusakan lingkungan dan hutan.


             Model pengelolaan
                 Penguasaan dan  pengelolaan  hutan  yang  monopolistik dan
             sentralistis menyumbang  maraknya konflik  agraria. Penguasaan
             dan pengelolaan hutan oleh korporasi di satu sisi, dan kebutuhan
             masyarakat sekitar hutan yang meningkat di sisi lain, menjadi sumber
             tubrukan kepentingan  yang melahirkan konflik.  Ketidakadilan
             dalam  akses  dan  kontrol  masyarakat  yang  sudah  turun-temurun
             hidup di sekitar kawasan hutan menjadi bara api yang siap mengoyak
             kohesi sosial.

                 Model  pengelolaan  hutan  yang  melibatkan  masyarakat  telah
             digulirkan.  Misalnya,  di Jawa  diperkenalkan  pengelolaan hutan
             bersama masyarakat  dengan mengandalkan kelompok-kelompok
             tani hutan. Di luar Jawa dikembangkan pengelolaan hutan berbasis
             masyarakat,  seperti hutan kemasyarakatan  dan hutan  tanaman
             rakyat. Namun, kenyataannya, hutan  semakin  gundul  diikuti
             bencana ekologi yang kian sering dan kian besar. Dari sisi ekonomi,


             73   Kompas, 11 Desember 2014.
   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271