Page 268 - Berangkat Dari Agraria
P. 268

BAB VII  245
                                                     Geliat Kebijakan Kehutanan
             Kedaulatan rakyat harus ditegakkan. Mendesak pula implementasi
             Nota Kesepakatan Bersama 12 Kementerian dan Lembaga tentang
             percepatan  pengukuhan kawasan hutan  yang  disupervisi Komisi
             Pemberantasan Korupsi (11 Maret 2013).  Penataan kebijakan  dan
             regulasi kehutanan, perbaikan tata cara penetapan kawasan hutan,
             dan penyelesaian konflik mesti diprioritaskan Kabinet Kerja secara
             lintas sektor.
                 Penyatuan kelembagaan lingkungan  dengan kehutanan
             memantulkan isyarat baik. Pengelolaan lingkungan harus
             menjadikan sektor kehutanan prioritas mengingat kondisi lapangan
             yang sudah sedemikian parah akibat eksploitasi yang berlebihan di
             masa lalu. Di lain sisi, pengelolaan hutan haruslah menempatkan
             perspektif keberlanjutan ekologi sebagai panglima sehingga segala
             langkah pelestarian,  pemulihan,  ataupun pengelolaan  lingkungan
             dan hutan menjadi terintegrasi dalam pembangunan yang adil dan
             berkelanjutan. Sebagian besar tanah potensi obyek reforma agraria
             pun bersumber dari eks hutan produksi konversi.

                 Implementasi  reforma agraria di  sektor  kehutanan  (forestry
             agrarian reform) menjadi batu ujian sekaligus prestasi besar yang
             dinanti. Ketetapan MPR Nomor IX/MPR/2001 tentang pembaruan
             agraria  dan  pengelolaan  sumber  daya  alam  mengamanatkan
             presiden dan DPR segera melaksanakan reforma agraria, termasuk
             memulihkan  degradasi kualitas lingkungan.  Karena itu,  secara
             kelembagaan Kementerian Lingkungan Hidup  dan Kehutanan
             mesti sinkron dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang sehingga
             komitmen Presiden Jokowi  untuk menjalankan  reforma  agraria
             dapat terlaksana.
                 Kekompakan kementerian  yang  dipimpin Siti Nurbaya
             Bakar  dengan kementerian  yang  dinakhodai Ferry Mursyidan
             Baldan—keduanya dari satu perahu politik—semestinya memupus
             egosektoral masing-masing sehingga terjadi sinergi dalam reformasi
             agraria, terutama untuk menyelamatkan lingkungan dan hutan. *
   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273