Page 273 - Berangkat Dari Agraria
P. 273

250  Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional

             7.3.  Menghormati Masyarakat Adat 75
                 DPR  RI  akhirnya menjadikan Rancangan Undang-Undang
             tentang  Masyarakat  Hukum  Adat sebagai salah satu  RUU  dalam
             Program Legislasi  Nasional  (9 Maret 2021). Wacana tentang RUU
             Masyarakat  Adat kembali mencuat  setelah  seluruh  fraksi,  kecuali
             Fraksi Partai Golongan Karya, menyetujui RUU ini sebagai prioritas
             pada 14 Januari 2021. UUD 1945, Pasal 18B Ayat (2) mengamanatkan
             Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat
             hukum  adat beserta hak-hak  tradisionalnya  sepanjang  masih
             hidup  dan  sesuai  dengan  perkembangan masyarakat dan prinsip
             Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam  undang-
             undang.  Selain  terhadap kesatuan-kesatuan masyarakat (hukum)
             adat, konstitusi juga  atas hak-hak  tradisionalnya. Pengakuan  dan
             perlindungan atas eksistensi atau keberadaan masyarakat adat, dan
             tradisi yang mencakup kebudayaan dari masyarakat adat.

                 Keberadaan  undang-undang  masyarakat  adat menjadi
             keniscayaan konstitusi. RUU ini digagas sudah cukup lama, namun
             pembahasannya  selalu  terkendala psikologi  politik.  Menurut
             Yando  Zakaria (2021)  untuk mengurus  dua mandat konstitusi ini
             para perumus kebijakan harus berani melakukan terobosan untuk
             melahirkan nomenklatur baru,  yakni: masyarakat  adat. Karena
             masyarakat hukum adat dan masyarakat tradisional, dalam bahasa
             konstitusi, sekadar nama fungsi.

             Eksistensi dan tradisi
                 Konstitusi  memberikan pagar untuk pengakuan  eksistensi
             dan  tradisi  masyarakat adat,  yakni  “sepanjang  masih ada” dan
             “sesuai dengan  perkembangan  masyarakat dan  prinsip  NKRI”,
             yang  “diatur dalam  undang-undang”.  Jika  ternyata eksistensi dan
             tradisi masyarakat adat ini dinilai sudah tidak ada, atau dianggap
             bertentangan dengan perkembangan masyarakat dan prinsip NKRI,
             maka negara tak akan mengakui dan menghormati masyarakat adat
             tersebut.



             75   Pikiran Rakyat, 24 Maret 2021.
   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277   278