Page 323 - Berangkat Dari Agraria
P. 323

300  Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional

             HAM itu universal
                 Negara ialah pemangku tanggung jawab yang harus memenuhi
             kewajiban  dalam  pelaksanaan HAM. Individu  dan kelompok
             masyarakat ialah  pemegang  hak.  Negara  tak  punya hak,  tetapi
             kewajiban dan tanggung jawab memenuhi hak warga negara. Jika
             negara tidak mau atau tidak punya keinginan memenuhinya, negara
             bisa dikatakan telah melanggar HAM atau hukum internasional (hlm
             51). Kewajiban negara itu menghormati, melindungi, dan memenuhi
             HAM warganya.
                 Buku ini mengupas kejahatan korporasi  sebagai  pelanggar
             HAM.  Dengan mengikuti  John Gerard  Ruggie (2008)  yang
             mengembangkan  kerangka  untuk  bisnis  dan  HAM,  dijelaskan
             tiga pilar, yakni pilar perlindungan, pilar penghormatan, dan pilar
             pemulihan.  Dibedah  ekologi  politik  yang  membingkai  kerangka
             teoritik dari pertautan isu HAM dan lingkungan hidup. Meminjam
             Karl  Marx (1863),  ia menjelaskan  penghancuran  ekologis  atau
             ecocide  dipahami  sebagai  fungsi  modal dengan dorongan  tanpa
             belas  kasihan  untuk  mengakumulasi  siklus alami yang  rusak dan
             runtuh dan mengubahnya menjadi kerusakan dalam proses linear
             (hlm 69).
                 Pendekatan  ekologi  sosial  relevan  bagi penganut pandangan
             ekologis,  rekonstruktif,  dan  komunitarian  tentang  masyarakat.
             Ideologi ini merekonstruksi masalah sosial dan faktor lingkungan
             hidup sambil mempromosikan demokrasi langsung. Narasi keadilan
             sosial dan kesejahteraan lingkungan hidup muncul bersama dalam
             banyak bentuk dan tempat.
                 Penulis menguraikan pula perjalanan konferensi dan perjanjian
             internasional  di bidang lingkungan hidup. Mulai Konferensi
             Stockholm 1972 yang diprakarsai negara-negara maju dan diterima
             Majelis Umum PBB, Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim yang
             menghasilkan Protokol Kyoto dan Kesepakatan Paris, hingga World
             Summit on Sustainable Development 2002 di Johanesburg, Afrika
             Selatan,  yang melanjutkan komitmen Millennium Development
             Goals  dalam  Sidang Umum  PBB  tahun  2000.  Poin  ketujuh  dari
   318   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328