Page 422 - Berangkat Dari Agraria
P. 422
BAB X 399
Beragam Respon Atas Pandemi Covid-19
yang tinggal di desa. Saat Lebaran, pemudik biasanya membawa
uang dan barang hasil bekerja di kota untuk didistribusikan kepada
saudaranya dan warga desa.
Ketiga, mudik Lebaran menjadi mekanisme pertukaran
informasi antara warga kota dengan warga desa. Para pemudik
biasanya membawa kisah yang diceritakan kepada keluarga dan sanak
familinya di desa. Demikian halnya, warga desa juga mengisahkan
dinamika warga desa untuk diartikulasikan oleh pemudik Lebaran.
Pertukaran harapan dan masalah berbaur jadi satu.
Keempat, mudik Lebaran biasanya menjadi ajang pameran
budaya kota dan desa. Pemudik biasanya membawa kendaraan,
pakaian, makanan, oleh-oleh dan produk budaya lainnya yang baru
bagi warga desa. Sikap dan perilaku yang ditunjukkan pemudik
dan warga desa dalam berbagai ajang silaturahi menjadi cermin
dialektika budaya kota dan desa.
Keempat dimensi ini berkelindan mewarnai Lebaran
pascapembatasan akibat pandemi covid-19. Peluang terjadinya
akulturasi atau perpaduan dua kebudayaan yang berbeda antara
budaya kota dengan desa, berpeluang terjadi dengan media mudik
lebaran ini. Lebaran kali ini, jadi perayaan atas kebebasan dari
pembatasan mobilitas sosial setelah dua tahun ‘dilarang’ mudik.
Dinamika kebudayaan masyarakat Indonesia mestilah terpengaruh.
Kebudayaan yang berisi interaksi dan sedimentasi berupa tradisi
yang bergenerasi diturunkan dalam kebiasaan hidup masyarakat
terpaksa harus berubah, atau disesuaikan dengan kebiasaan baru.
Karena kebudayaan bersifat dinamis, maka dengan pandemi covid-19
perubahan budaya pun bisa lebih cepat dan masif.
Akhir pandemi
Era new normal menjadi fenomena sosial yang dimaknai dalam
instrumen kebudayaan manusia. Misalnya, pertemuan dalam dunia
kerja yang berubah dari pertemuan yang selalu bersifat langsung
(offline), menjadi pertemuan tidak langsung (virtual/online).