Page 417 - Berangkat Dari Agraria
P. 417
394 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
Kemendikbudristek akan bisa menjalankan aneka program
dan kegiatan yang konstruktif dan kontributif bagi pengembangan
kualitas peserta didik sebagai pemimpin manusia Indonesia di
masa depan. Lebih jauh, PTM membuka peluang pengelola sekolah
untuk mengintensifkan digitalisasi proses pembelajaran. Aneka
penugasan dalam mata pelajaran dapat dilakukan secara digital.
Selain mengurangi signifikan pemakaian kertas yang mencegah
deforestrasi, juga bisa mendidik siswa lebih akrab dengan media
digital.
Transformasi pembelajaran
PTM hendaknya mentransformasi proses pembelajaran. Guru
dituntut lebih kreatif dan inovatif menyampaikan materi pembelajaran
dan lebih banyak yang simulasi dan praktik yang mengadalkan
interaksi dan inisiatif antarsiswa. Komputerisasi menjadi pilihan
mutlak. Pengadaan komputer oleh Kemendikbudristek baik
dikembangkan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
Peran badan-badan usaha milik juga amat penting. Sekadar
contoh, Huawei sebagai perusahaan informatika, kini bekerja sama
dengan Kantor Staf Presiden dan sejumlah kementerian lainnya untuk
mengembangkan program vokasi pendidikan. Dukungan dunia
usaha dapat berupa pelatihan teknis, pertukaran pelajar, pengadaan
sarana dan prasarana, penyediaan tempat magang maupun
pembukaan kesempatan kerja jika proses pendidikan sudah selesai.
Banyak hal bisa dilakukan jika PTM berjalan lancar dan terukur.
Meminjam istilah Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek,
Jumeri, semua ini membutuhkan kolaborasi yang efektif antara
guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan pengawas sekolah, serta
orangtua untuk menyukseskannya.
Selain menghindari klaster baru pandemi Covid-19, harus
dipastikan PTM menjadi momentum transformasi sistem pendidikan
dasar dan menengah untuk lebih adaptif dengan perkembangan
peradaban dunia yang kian kompleks dan penuh misteri. *