Page 418 - Berangkat Dari Agraria
P. 418
BAB X 395
Beragam Respon Atas Pandemi Covid-19
10.14. Pahlawan di Musim Pandemi 118
Kisah heroik di Surabaya pada 10 November 1945, saat rakyat
melakukan perlawanan fisik terhadap penjajah asing melahirkan
Hari Pahlawan. Perlawanan rakyat yang dipicu perobekan bendera
merah, putih dan biru di Hotel Yamato pada 19 September 1945 itu
memicu reaksi rakyat Indonesia dan juga penjajah asing. Peristiwa
ini membangkitkan semangat perlawanan di sebagian besar anak
bangsa dan sebaliknya reaksi keras dari pasukan Sekutu kala itu.
Pada 10 November 1945 meletus pertempuran besar antara tentara
Indonesia dan pasukan Inggris.
Menurut suatu sumber, pertempuran ini merupakan perang
pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah
Proklamasi. Suatu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah
Revolusi Nasional Indonesia sebagai simbol perlawanan terhadap
kolonialisme. Saat itu, rakyat Surabaya bersama para pejuang
bertempur melawan sekitar 15.000 pasukan Inggris. Tak kurang,
6.000 rakyat Indonesia gugur dalam pertempuran tiga minggu ini.
Tanggal 10 November 1945 kemudian ditetapkan sebagai Hari
Pahlawan melalui Keppres Nomor 316 tahun 1959 oleh Presiden
Sukarno, pada 16 Desember 1959.
Relevan
Kini, setelah 76 tahun peristiwa tersebut, semangat kepahlawanan
kembali dibangkitkan. Tampaknya, jiwa kepahlawanan senantiasa
relevan untuk dirawat dan dikembangkan bagi upaya pemajuan
bangsa dan negara ini. Terlebih sekarang, Indonesia tengah
mempertangguh sendi-sendi kehidupan bangsa dalam menyongsong
pertumbuhan jati diri kebangsaan untuk bertahan dan maju pasca
pandemi Covid-19.
Jiwa kepahlawanan menjadi semakin penting ditumbuhkan saat
Indonesia menghadapi berbagai dampak pandemi Covid-19.
118 Pikiran Rakyat, 10 November 2021.