Page 456 - Berangkat Dari Agraria
P. 456
BAB XI 433
Dinamika Jalan Kebudayaan
berkoordinasi agar penyaluran bantuan ini berjalan dengan baik dan
lancar.
Multi sebab
Lepas dari urgensi BLT minyak goreng sebagai katup pengaman
sosial ekonomi bagi warga miskin, kita perlu menengok produktivitas
kelapa sawit sebagai bahan baku minyak goreng, dan memikirkan
penataan distribusi hasil-hasil produksi minyak goreng. Dalam hal
ini, dimensi perkebunan, industri dan perdagangan saling terkait.
Jika dikaji latar belakang merebaknya kelangkaan minyak
goreng di pasar belum lama ini, para pengamat menyebut beberapa
sebab. Tak ada faktor tunggal dalam fenomena sosial-ekonomi ini.
Satu poin telah diungkapkan Presiden, yakni lonjakan harga minyak
sawit dunia di pasar internasional sebagai penyebab. Faktor lain
perlu diketahui dan diantisipasi agar tidak ada pembiaran terhadap
masalah-masalah tersebut.
Pembiaran terhadap faktor-faktor yang melekat dalam produksi
dan distribusi minyak goreng ini akan menjebak bangsa ini pada
krisis minyak goreng yang berulang dan berkelanjutan. Tentu kita
tak menginginkannya.
Sering diungkapkan, krisis minyak goreng erat kaitannya dengan
maraknya spekulasi dan tindakan mafia dalam jaringan distributor
minyak goreng. Indikasi ini ditandai dengan berbagai temuan atas
penimbunan minyak goreng di sejumlah daerah.
Sejumlah langkah shock therapy kepada penimbun perlu
dilakukan aparat penegak hukum. Setelah penggerebekan,
dilanjutkan penghukuman yang adil bagi penimbun. Tanpa tindakan
hukum yang tegas, tak akan ada efek jera bagi permainan spekulan
dan mafia minyak goreng (dan bahan pangan lainnya) di masa
depan. Langkah Kejaksaan Agung layak diapresiasi.
Pada 22 April 2022, setelah memimpin rapat tentang pemenuhan
kebutuhan pokok rakyat, utamanya yang berkaitan dengan
ketersediaan minyak goreng di dalam negeri, Presiden Jokowi telah