Page 460 - Berangkat Dari Agraria
P. 460
BAB XI 437
Dinamika Jalan Kebudayaan
busana unik itu hak asasi yang penting dihargai. Menampilkan
busana menarik di zebra cross secara terbuka adalah bagian dari
kemerdekaan.
Semua pakaian yang dikenakan warga CFW adalah bagian karya
budaya masyarakat. Kebudayaan sebagai ekspresi karsa dan karya
manusia, apapun bentuknya mestilah merupakan respons terhadap
lingkungannya. Pakaian sebagai produk budaya kadang terasa aneh
bagi yang melihatnya, secara esensi merupakan bentuk inovasi yang
menjulang jauh ke depan.
CFW adalah perlawanan warga pinggiran kota yang umumnya
berekonomi lemah. Perlawanan budaya yang ditampilkan menohok
kemapanan dan menikam kejumudan masyarakat umum dalam
berpakaian, berpenampilan, dan berperilaku di muka umum. CFW
menjadi perlawanan diam-diam si miskin melawan kemewahan.
Muda-mudi dan warga yang tampil di CFW umumnya haus
perhatian dan rindu kasih sayang. Ketika perhatian publik begitu
besar kepada mereka, hal ini membuat adrenalin warga CFW
meningkat. Gemuruh di dada warga CFW meluap ketika peristiwa
yang dipertontonkan berhasil menyedot mata publik. Sorotan media
massa membanggakan mereka.
CFW jadi alarm kencang bagi elite ekonomi-politik yang
bergelimang kemewahan. Fenomena CFW menjadi pengingat,
masyarakat di bawah yang hidup dalam ketidakpastian namun
penuh kreativitas dan inovasi. CFW adalah warning bahwa kaum
miskin bersiap berontak merebut simpati publik.
Banjir simpati kepada pelaku CFW menjadi indikator “sudah
benarnya” jalan tempuh pelaku CFW. Dukungan publik yang luas
menjadi modal dasar bagi kalangan bawah dari struktur sosial
masyarakat untuk terus mengkritisi kegamangan kalangan atas yang
gemerlap dan menyilaukan.
Dari kasus Citayam yang bergairah dalam menganyam
kemerdekaan di jalanan, kita belajar memahami fenomena sosial
yang berdenyut di masyarakat. Setiap fenomena sosial dapat