Page 451 - Berangkat Dari Agraria
P. 451

428  Berangkat dari Agraria:
                  Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
             yang menyiapkan  dan melaksanakan  pembangunan IKN harus
             melanjutkan dialog tersebut. Melalui dialog, aspirasi rakyat didengar.

                 Bagaimana pun warga adalah pihak yang terlebih dahulu ada,
             tinggal dan memiliki tanah/wilayah tersebut sebelum menjadi IKN.
             Melalui  dialog,  pemerintah bisa menjelaskan maksud  dan  tujuan
             pembangunan  IKN.  Dapat ditawarkan dan dirundingkan  solusi
             untuk perlindungan dan pengakuan hak-hak komunitas masyarakat
             adat.

                 Perspektif yang dikembangkan adalah menempatkan eksistensi
             masyarakat adat dan lokal lainnya sebagai tuan rumah yang dihargai
             dan diposisikan terhormat dalam IKN. Eksistensi masyarakat adat
             adalah pemilik wilayah adat yang diakui Konstitusi 1945 (Pasal 18b).
             Kerelaan komunitas masyarakat adat untuk ‘melepaskan’ sebagian
             wilayah adatnya untuk digunakan bagi kepentingan nasional yang
             lebih luas, menjadi target yang jadi  harapan bersama. Tapi, tidak
             boleh ada pemaksaan dan penggusuran.

                 Masyarakat adat  yang wilayahnya  terdampak  pembangunan
             IKN dimohon dengan  hormat untuk  menjadikan wilayah adatnya
             menjadi  bagian  dari  wilayah IKN  sebagai  pusat  pemerintahan RI
             di masa  depan. Kelak masyarakat  adat menjadi  pahlawan bangsa
             dan negara. Masyarakat jangan jadi penonton, apalagi korban IKN.
             Warga  harus  terlibat  aktif  sebagai  subyek  penerima  manfaat  dari
             kehadiran IKN. IKN harus menguntungkan rakyat sekitarnya.
                 Pendekatan  persuasif dan dialogis  menjadi  pendekatan  yang
             paling  manusiawi dalam pembangunan. Pendekatan semacam ini
             penting dijalankan Otorita IKN dan kementerian/lembaga lainnya.
             Jangan  bosan  berdialog.  Tak usah  gengsi untuk persuasi.  Dengar
             aspirasi rakyat. Rundingkan kepentingan bersama. Lalu putuskan
             kapan dan  bagaimana  pembangunan akan dijalankan.  Inilah cara
             elegan yang dibanyangkan akan terjadi dalam pembangunan IKN.*
   446   447   448   449   450   451   452   453   454   455   456