Page 448 - Berangkat Dari Agraria
P. 448
BAB XI 425
Dinamika Jalan Kebudayaan
dan kelompok dalam masyarakat, harus menjadi panduan dalam
berpikir, bersikap, dan bertindak.
Islam sebagai agama yang dianut mayoritas bangsa Indonesia
hendaknya menjadi teladan dalam menjalin kerukunan. Perbedaan
cara beribadah dan tafsir ajaran agama Islam jangan sampai
membuat umat jadi terpecah, tapi justru menjadikan umat menjadi
lebih arif dan dewasa. Bukankah pada prinsipnya perbedaan itu
adalah rahmat?
Perbedaan adalah kenyataan objektif yang harus diterima
dan dikelola dengan baik sehingga positif bagi kemajuan bangsa.
Menjaga kerukunan umat beragama penting untuk melahirkan
dan merawat semangat gotong royong dalam menghadapi berbagai
tantangan dan kesulitan, seperti di musim pandemi ini.
Niscaya, memikirkan dan merealisasikan kerukunan antarumat
beragama ini yang dilakukan secara menyeluruh maknanya jauh
lebih bermanfaat ketimbang debat kusir soal perlu tidaknya
mengatur volume pengeras suara yang mengumandangkan azan di
masjid atau musala.
Adapun menurunnya kondisi sosial ekonomi masyarakat akibat
pandemi harus mendorong sikap “berat sama dipikul, dan ringan
sama dijinjing”. Kita rela berbagi beban karena itulah perwujudan
dari makna toleransi yang sejati. Itulah pula hikmah Tahun Toleransi
2022.*
11.8. Satu Tanah-Air di IKN Baru 127
Belum lama ini penulis dan rombongan dari Kantor Staf
Presiden berkesempatan meninjau langsung titik nol dari ibu kota
negara (IKN) Republik Indonesia yang baru di Kalimantan Timur
akan segera dibangun. Optimisme menggelora dalam kesadaan
Indonesia maju di masa depan.
Kita masih ingat, prosesi kendi nusantara berupa penyatuan
tanah dan air dari 34 provinsi di titik nol IKN yang baru oleh Presiden
127 Media Indonesia, 9 April 2022.