Page 252 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 252
Masalah Agraria di Indonesia
Berbagai macam jenis penghasilan dengan pembantu-
pembantunya seperti yang disebutkan di atas merupakan
beban berat bagi rakyat. Semua ini berlaku dan terdapat di
seluruh Indonesia, masing-masing berbeda jenis macamnya
dan besar kecilnya.
Penghasilan lurah desa (beban rakyat) seperti itu, biasa-
nya ditetapkan dalam perjanjian desa waktu pemilihan lurah,
seperti disebut dalam Inlandsche Gemeente Ordonnantie,
semua ini harus disepakati oleh semua penduduk yang berhak
memilih lurah.
Andai kata rakyat mengerti apa artinya beban yang sebe-
rat itu bagi dirinya dan boleh menolak, tentu mereka tidak
akan semudah itu mengiakan perjanjian desa yang seperti itu.
Kewajiban seperti itu ditambah dengan berbagai macam
kewajiban bekerja, (persoonlijke, dan desa diensten) merupa-
kan beban yang sangat berat. Hal ini masih berlaku di mana-
mana, karena selain tradisi “masih perlu” dipertahankan juga
karena hingga kini belum ada ketentuan tentang penghasilan
lurah dan perangkatnya. Terutama di tempat-tempat yang
lurah tidak menerima bengkok, hingga terpaksa mencari-cari
pemasukan, yang berakibat sangat memberatkan rakyat. Sei-
ring dengan perkembangan zaman, maka biasanya kewajiban-
kewajiban yang berat itu dikatakan “bakti untuk perjuangan”.
Tidaklah berlebihan kalau orang berkata bahwa pajak
yang resmi, seperti pajak bumi dan lain-lainnya, -sekalipun
sudah sangat berat-, dikatakan “hanya permainan kanak-
kanak” (kinder spel) kalau dibandingkan dengan macam-
macam beban dan kewajiban yang harus dipenuhi dengan
uang, tenaga dan hasil bumi oleh rakyat.
=====
231