Page 257 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 257

Mochammad Tauchid

             Tanah sewa dari rakyat                     101.771 ha
             Tanah sewa di Surakarta dan Yogyakarta      61.346 ha
             Onderneming Pemerintah                      31.210 ha

              Daftar yang di belakang ini menunjukkan berapa banyak
              dan luasnya onderneming di seluruh Indonesia, khususnya
              di Jawa dan beberapa yang ditanami (dipergunakan) dari
              tanah yang selebar itu.
              Di situ nampak bahwa onderneming di Jawa Barat hampir
              60 % dari luasnya onderneming di seluruh Jawa, sedang
              yang ditanami hanya 43%. Di antaranya termasuk 54 tanah
              partikelir yang luasnya 334.655 ha, dan yang hanya dita-
              nami dengan tanaman keras luasnya 43.920 ha, lainnya
              berupa tanaman padi, kampung atau tanah cadangan. Kalau
              tanah partikelir tidak dihitung, maka rata-rata luasnya on-
              derneming di Jawa Barat ada 570 ha. Jadi luas tiap-tiap
              onderneming di Jawa Timur dan Vorstenlanden lebih besar
              dari di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
              Di mana onderneming mencengkeramkan kukunya, di situ
              tanah pertanian menjadi sangat kecil (di daerah Jawa
              Tengah dan Sumatera Timur). Tanah Jawa menjadi sasaran
              modal raksasa. Jawa Barat untuk tanaman keras (seperti
              juga di Jawa Timur), Jawa Tengah menjadi sasaran per-
              kebunan tebu, kecuali yang tanahnya memang baik, juga di
              situ tersedia tenaga manusia yang banyak bahkan berlebih-
              lebihan, karena tanaman itu lebih memerlukan tenaga
              banyak dari tanaman keras lainnya. Kesuburan onder-
              neming di daerah-daerah itu justru karena penduduknya
              yang melarat yang menjadi penyedia jasa tenaga murah.





            236
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262