Page 255 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 255
Mochammad Tauchid
Angka-angka statistik 1938 menunjukkan:
1. Tanah Jawa 13.212.400 ha
a. Untuk onderneming asing:
tanah partikelir 498.829 ha
tanah erfpacht pertanian besar 590.858 ha
tanah erfpacht pertanian kecil 11.510 ha
sewa dari rakyat 89.624 ha
tanah konversi (Yogya, Surakarta) 59.965 ha
b. Tanah pertanian rakyat :
sawah 3.370.600 ha
ladang dan pekarangan 4.692.000 ha
[sawah yang sekian itu dikurangi dengan
persewaan tanah untuk onderneming]
c. Berupa hutan 3.106.100 ha
d. Tambak, dll 1.057.400 ha
2. Sumatera Timur 3.370.600 ha
a. Tanah onderneming 888.000 ha
b. Tanah pertanian rakyat 252.000 ha
c. Hutan cadangan 519.000 ha
d. Hutan rimba liar 1.372.000 ha
3. Daerah Bali
a. Onderneming asing [karet, randu, kelapa,
kopi, merica, akar tuba] 2.559,28 ha
b. Tanah pertanian rakyat 347.700 ha
sawah 96.400 ha
tegalan, dengan tanaman umur panjang 155.000 ha
kebun kopi 26.000 ha
kelapa 63.000 ha
tanaman lain-lain 7.300 ha
c. Tanah pegaraman 138 ha
d. Hutan cadangan, jurang dan vrije 214.292 ha
landsdomein
b. Luas tanah milik rakyat (rata-rata tiap keluarga dengan 5
orang) :
1. Jawa: rata-rata 0,30 ha sawah + 0,50 ha tanah kering 0,8 ha
2. Sumatera Timur: 0,15 ha sawah + 0,49 ha ladang 0,64 ha
3. Bali: lk. 0,37 ha sawah + 0,70 ha tegal/karangan 1,07 ha
Pembagian pemilik tanah menurut luas milik tiap keluarga di Jawa:
Yang punya tanah kurang dari 1/3 ha 70%
yang punya tanah 1/3 ha lebih sampai 1 ha 25%
yang punya tanah 1 ha lebih sampai 2 ha 3%
yang punya tanah 2 ha lebih sampai 5 ha 1,5%
yang punya tanah lebih dari 5 ha 0,5%
234