Page 272 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 272

Masalah Agraria di Indonesia

                sudah murah itu. Tetapi walaupun begitu, rakyat yang mem-
                buat garam sendiri di pesisir-pesisir tidak urung ditangkapi
                dan dihukum. Di beberapa tempat terjadi penjualan anak-
                anak. Pemasukan pajak penghasilan, sebagai penghasilan pe-
                merintah sangat merosot, karena penghasilan rakyat turun.
                    Tetapi pajak bumi (landrente) tidak turun, berkat pera-
                turan dan sistem pajak bumi yang hanya dapat berubah tiap-
                tiap 10 tahun sekali. Betapapun merosotnya harga produksi
                pertanian di waktu malaise itu, pajak bumi tetap besarn, yang
                berarti relatif naik sangat tingginya. Untuk menunjukkan bah-
                wa bagaimanapun malaise-nya dari pemasukan pajak bumi
                di Jawa, yaitu  34.055.000 rupiah pada tahun 1929 dan
                34.990.000 pada tahun 1933. Jadi di waktu krisis penarikan
                pajak bumi tidak lebih ringan, tetapi malah lebih diperkeras.
                    Kemiskinan dan kemelaratan rakyat karena krisis ini,
                sebaliknya malah menguntungkan rumah gadai. Dalam waktu-
                waktu krisis itu tiap-tiap tahun rumah gadai pemerintah dapat
                menarik keuntungan 72%. Dari Jawa saja rumah gadai dapat
                memberi keuntungan 28.000.000 rupiah pada tahun 1931
                dan 12.000.000 pada tahun 1933. Kemiskinan rakyat masih
                diberatkan lagi dengan bermacam-macam pajak yang berat,
                baik pajak bumi maupun pungutan-pungutan lainnya yang
                berlaku sepanjang adat.
                    Dalam buku bagian kedua ini akan diuraikan bagaimana
                seharusnya hukum dan politik agraria bagi kita dengan segala
                hal yang berhubungan dengan soal tersebut sebagai masalah
                kemakmuran bagi rakyat Indonesia.
                                       =====





                                                                   251
   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276   277