Page 270 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 270

Masalah Agraria di Indonesia

                kan dengan seorang kuli, yaitu 118 rupiah untuk pemaro tanah
                (setahun) dan 120 rupiah untuk penghasilan seorang kuli.
                Pemaro tanah tidak lain seperti kuli dengan upah produksi
                yang dihasilkan sendiri dengan menanggung resiko kegagalan
                usahanya.
                    Penyelidikan Dr. Heunder dan Meyer Ranneft tahun 1924
                menggambarkan penghasilan rakyat Indonesia di desa dalam
                1 tahun :
                    1. Tani kecil sekelurga  150 rupiah
                    2. Tani pemaro tanah     120 rupiah
                    3. Buruh tani            100 rupiah
                    4. Buruh lain-lain       120 rupiah
                    “Budget onderzoek” yang mengadakan penyelidikan di
                desa Kutowinangun (Jawa Tengah) memberikan laporan bah-
                wa keluarga tani di sana (dengan 5 orang anggota keluarganya),
                setahun berpenghasilan Rp 77,20 atau rata-rata hanya 4
                (empat) sen  seorang  per hari. Uang tersebut digunakan untuk
                keperluan makan dan pakaian serta keperluan lain-lainnya
                selam satu bulan.
                    Demikianlah gambaran hidup rakyat Indonesia di atas
                tanahnya yang kaya. Keadaan rakyat di waktu tahun-tahun
                krisis lebih merosot lagi. Pegawai tinggi Miinhlenfeld mene-
                rangkan bahwa orang Indonesia dapat hidup dengan 2 ½ sen
                sehari. Setelah pernyataan ini menimbulkan kegelisahan,
                pemerintah mengangkat sebuah panitia dari orang-orang ahli.
                Dengan membawa laporannya yang tebalnya 400 halaman,
                panitia menerangkan bahwa dengan 2 ½ sen sehari seorang
                itu, sekalipun tidak mewah, sudah mencukupi. Namun,
                pemerintah sendiri mengeluarkan biaya untuk per orang yang
                dipenjara, sehari 21,5 sen pada tahun 1930, yang diturunkan

                                                                  249
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275