Page 269 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 269
Mochammad Tauchid
,
b. mengusahakan tanaman bahan perdagangan 6,87
5 Tani miskin
a. mengusahakan tanaman bahan makanan 17,14
b. mengusahakan tanaman bahan perdagangan 4,35
6 Pemaro tidak punya tanah
a. mengusahakan tanaman bahan makanan 4,55
b. mengusahakan tanaman bahan perdagangan 0,41
7 Pekerja tani pada perusahaan Indonesia 4,70
8 Pedagang besar dan kaum industri 0,50
9 Pedagang kecil dan perusahaan kecil 11,01
10 Kuli 19,81
Jumlah 100,-
Umumnya hampir bersamaan perbandingan golongan
seperti di Jawa. Di sinipun golongan petani miskin dan semi
proletar merupakan bagian yang terbesar (51,26%), sekalipun
jumlahnya tidak sebesar seperti di Jawa yang terdiri dari 65%.
Petani tengahan di sini merupakan 32% dari jumlah penduduk,
lebih besar dibandingkan dengan di Jawa (19,8%).
Ternyata 12,5% dari petani bekerja untuk mengusahakan
tanaman bahan perdagangan. Kecuali orang-orang dari go-
longan 2 (pekerja tetap di onderneming asing) dan golongan
10 (kuli) merupakan golongan pekerja yang terpenting untuk
onderneming asing yang menghasilkan bahan perdagangan,
merupakan 1/5 samai ¼ penduduk desa. Jumlah petani kaya
di Sumatera Barat lebih besar dibandingkan dengan di Jawa,
yaitu 3,43% (Sumatera Barat), dengan 2,5 % (Jawa) dan ham-
pir 1/3 dari petani kaya di sana mengusahakan tanaman bahan
perdagangan.
Seperti yang terlihat dalam daftar sebelumnya, khusus-
nya untuk Jawa, ternyata penghasilan kaum pemaro tanah
yang tidak mempunyai tanah sendiri lebih rendah dibanding-
248