Page 423 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 423
Mochammad Tauchid
sudah sejak abad pertengahan dulu, satu keluarga dengan
sepasang lembu atau lebih dapat mengerjakan ladang seluas
50 ha, dengan sistem giliran tiga kali, berarti tiap-tiap musim
pengusaha satu keluarga itu dapat mengerjakan 17 ha.
Dengan begitu dapat dibandingkan, bahwa perusahaan
pertanian yang di Nedherland dengan luas 20 ha, sama dengan
usaha pertanian di Jawa seluas 5 hektar dengan pemakaian
tenaga yang sama.
Perbandingan Hasil Pertanian
Buat pertanian intensif dengan tanaman yang rendah ha-
silnya di Nedherland dapat menghasilkan 22,5 kuintal gandum
hitam (rogge), bandingkan dengan pertanian padi di Jawa
yang menghasilkan beras 11 kuintal tiap-tiap hektar.
Hasil kentang di Belanda antara 200 sampai 400 kuintal
tiap hektar, di Jawa antara 50-100 kuintal, ubi jalar 60-70
kuintal, singkong kira-kira 80 kuintal tiap hektar. Hasil kacang
(bonen) dan ercis (sebangsa kapri) di Belanda menghasilkan
20 a 25 kuintal tiap hektar, sedangkan di Indonesia rata-rata
hasil kedelai dan kacang tanah 6 a 7 kuintal tiap hektar.
Kalau dibandingkan nilai hasil zat putih telur dan kalori dalam
bahan-bahan makanan hasil pertanian itu tiap-tiap hektar
perbandingannya antara hasil-hasil yang sejenis sebagai berikut:
Jenis hasil Isi zat putih telur Isi kalori
1. Gandum hitam 252 kg. 7.590.000
(rogge): Beras 37 kg. 3.800.000
2. Kentang : 400 kg. 17.800.000
Ubi jalar 65 kg. 7.540.000
singkong 80 kg. 10.000.000
3. Kacang (bonen) : 540 kg. 6.615.000
Kedelai 252 kg. 2.877.000
402