Page 427 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 427
Mochammad Tauchid
itu kurus, sedikit cadangan mineralnya, sekalipun tanah sema-
cam itu baik juga buat tanaman-tanaman yang tertentu.
Brook menerangkan bahwa tanah-tanah di daerah tropika
yang menjadi tandus karena hujan yang sangat banyak itu,
dapat juga panen dua kali dalam 1 tahun, tetapi tentu saja
tidak semuanya dapat.
Selain itu, tiap-tiap bidang tanah meminta tenaga lebih
besar dibanding dengan tanah-tanah di daerah yang hawanya
sedang. Atas tanaman di tanah-tanah itu memerlukan bebe-
rapa kali penyiangannya. Dengan demikian, berarti bahwa
imbangan besarnya produktivitas tenaga lebih rendah di da-
erah tropika dibanding dengan di daerah berhawa sedang.
Harga Produksi
Harga produksi pertanian di Indonesia didasarkan atas
harga beras, karena di daerah beras seperti di Jawa lebih dari
50% biaya hidup petani dan masyarakat umumnya tergantung
dari hasil beras.
Harga beras di Indonesia dipengaruhi oleh pasar dunia,
di mana daerah-daerah seperti Birma, Thailand, Indo Cina
tetangga-tetangga Indonesia itu membanjiri berasnya dengan
surplus yang besar.
Daerah-daerah tersebut yang sawahnya luas (di Thailand
rata-rata 28 rai = 4,5 hektar tiap petani) dimiliki oleh kaum
pemilik tanah besar, menjadi perusahaan pertanian keluarga
yang dikerjakan dengan cara deelbouw dan pacht dengan
tidak memerlukan modal bagi pemilik tanahnya, menghasil-
kan sangat besar, jauh lebih besar dari keperluan makanan
dalam negerinya. Kelebihannya dapat dijual dengan harga
yang berapa saja rendahnya, karena seperti diterangkan di
406