Page 432 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 432
Masalah Agraria di Indonesia
eiwit).
Keadaan bahan makanan di Jawa sangat labil (tidak tetap).
Kegagalan panen mudah menggoncangkan keadaan bahan
makanan itu.
Di daerah-daerah luar Jawa keadaan bahan makanan
umumnya lebih baik daripada keadaan makanan di Jawa. Teta-
pi di daerah Sunda Kecil umumnya labil keadaannya seperti
di Jawa.
Dengan perbaikan dalam lapangan pertanian ada juga ke-
naikan produksi padi di Jawa.
Perusahaan pertanian di Jawa dapat dilihat pertama dari
milik tanah yang sangat kecil. Menurut perhitungan cacah jiwa
tahun 1939, tiap-tiap jiwa penduduk di Jawa hanya mendapat
bagian tanah pertanian 0,19 ha, diantaranya hanya 0,08 sa-
wah. Di luar Jawa tanah pertanian lebih besar, tetapi tidak ada
usaha pertanian sawah yang lebih dari 2 ha, jadi luas pertanian
kecil-kecil sekalipun belum kekurangan tanah.
Ada juga di Indonesia (termasuk juga di Jawa) pemilik
tanah yang besar (grootgrondbezitters), tetapi mereka tidak
mengusahakan tanahnya itu secara perusahaan besar. Tanah
yang luas itu dikerjakan orang dengan maro atau persewaan
dalam persil yang kecil-kecil. Dengan perusahaan yang kecil-
kecil ini, sekarang masih dapat memberi sekedar makan kepada
penduduk dengan ukuran yang rendah. Dari kelebihannya
yang untuk dimakan keluarga tani itu sering masih dapat
sekedar memberi makan kepada penduduk lainnya.
Kecilnya perusahaan pertanian menghalang-halangi efi-
siensi perusahaannya, tidak dapat untuk menjalankan atau
mempraktekkan cara-cara pertanian yang baru. Usaha me-
nambah penghasilannya juga sukar dicapai. Lebih-lebih
411