Page 488 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 488

Lampiran

                  Orang yang mempunyai tanah peladangan, pekarangan, ke-
                  bun atau bagian tempat menangkap ikan di segara anakan;
                c. di karesidenan Kedu
                  Orang yang mempunyai tanah peladangan, pekarangan atau
                  kebun

                           KETERANGAN ORANG YANG LEPAS RODI
                Stbl. 1914 No. 101; Stbl. 1914 No. 316; Stbl. 1915 No. 21; Sstbl.
                1916 No 66
                Yang lepas rodi ialah golongan orang ini:
                a. pegawai negeri, Kepala Desa dan lid pengurus desa, begitu
                  juga (di kabupaten Betawi, Meester-Cornelis dan Bogor) orang
                  yang seisi rumah dengan amtenar itu;
                b. guru agama, penjaga kuburan keramat, pegawai mesjid dan
                  (bagi jajahan yang termasuk dalam Stbl. 1914 No 101) orang
                  perdikan, jika mereka itu diaku sah oleh kepala pemerintahan
                  gewes, akan tetapi tentang orang perdikan itu hanyalah berla-
                  ku antara itu selama oleh gubernur jenderal belum diadakan
                  batas kemerdekaannya itu;
                c. orang yang tiada tersebut pada a dan b, yang oleh kepala peme-
                  rintahan gewes dibebaskan daripada rodi; membebaskan itu
                  harus dengan mengingati adat atau karena mengganti pang-
                  kat atau keturunan orang itu.
                d. orang yang menurut putusan kepala pemerintahan gewes bo-
                  leh dianggap bekas amtenar, dan militer pensiunan
                e. pegawai negeri dan Kepala Desa yang diberhentikan dengan
                  hormat sesudah mereka berturut-turut menjalankan peker-
                  jaan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) bagi pegawai negeri
                  5 (lima) tahun lamanya bagi Kepala Desa, atau Kepala Desa,
                  yang belum bekerja sekian lamanya, apabila diberhentikan
                  dengan hormat karena desanya disatukan dengan desa lain
                  (Stbl. 1919 No 723)
                f. janda orang yang tersebut pada a, d, dan e kecuali janda lid
                  pengurus desa bukan janda Kepala Desa;
                  g.1.orang yang bercacat, yang telah tua (jompo) dan


                                                                  467
   483   484   485   486   487   488   489   490   491   492   493