Page 485 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 485

Masalah Agraria

            Lampiran II


                     KETERANGAN ORANG YANG HARUS BERODI
            Menurut pasal 1 dan 2 pasal 1 ordonansi tanggal 21 Januari
            1914 (Stbl. No 101), 28 Maret tahun itu juga (Stbl. No 316), 9
            Januari 1915 (Stbl No 21) dan tanggal 21 Januari 1916 (Stbl No
            66) dengan segala usahanya menurut Stbl. 1919 No 723, Stbl,
            1920 No 658 dan 692, Stbl. 1924 No 72 Stbl, 1928 No 62)
            Stbl. 1914 No 101.
            a. Di karesidenan Rembang
              orang yang mempunyai tanah peladangan (bouwgrond) em-
              pang (belumbang), pekarangan, kebun atau rumah, begitu
              juga kepada rumah tangga satu-satunya yang tidak membu-
              ruh kepada orang lain
            b. diafdeling Krawang Karesidenan Betawi : orang yang mem-
              punyai tanah peladangan, empang, pekarangan, kebun atau
              rumah, kecuali yang hanya mempunyai rumah saja di bagian
              distrik Sindangkasih dan Darangdan yang dahulunya disebut
              distrik Gandasoli karesidenan Periangan.
            c. Di karesidenan Pekalongan
              Orang yang mempunyai tanah peladangan, pekarangan atau
              kebun.
            d. Di karesidenan Cirebon
              Orang yang mempunyai tanah, peladangan, pekarangan atau
              kebun, dan juga di afdeeling (kecuali controle-afdeeling Ku-
              ningan) dan afdeeling Indramayu, begitu pula di distrik
              Rajagaluh, Jatiwangi, Majalengka (kecuali 11 buah desa yang
              dahulu masuk bagian distrik Maja): sekalian yang mem-
              punyai rumah dan segala orang yang diam di situ yang tidak
              memburuh kepada orang lain;
            e. Di karesidenan Semarang
              I. orang yang mempunyai tanah peladangan, empang, ke-
                bun, atau pekarangan; di distrik Semarang, Kendal,
                Kaliwungu, dan Weleri, lain daripada golongan yang ter-
                sebut di atas itu.


            464
   480   481   482   483   484   485   486   487   488   489   490