Page 515 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 515
Masalah Agraria
akan mendatangkan kerugian besar.
c. sekedar berapa hutan kayu rimba, yang ada dalam tanah
persil itu dan tiada akan dipelihara itu, perlu akan dipakai
sekarang dan kemudian hari bagi perkayuan untuk perbu-
atan negeri dan bagi kayu api untuk keperluan Bumiputera.
d. haruskah dibayar kerugian (harga tarif) kepada negeri
untuk rimba kayu rimba, yang ada jika tanah itu diberikan
pak turun-temurun.
(3).Bilamana sebelum memberi pertimbangan, perlu dilakukan
pemeriksaan di tempatnya, atau jikalau surat permohonan
telah dilampiri suatu surat ukuran, seperti tersebut pada ayat
pertama dari $ 1, serta kayu rimba yang ada di tanah itu
harus dibayar ganti kerugiannya, maka pergilah Kontrolir
Jati memeriksa tanah itu dalam waktu yang ditentukan pada
ayat tadi, akan mengumpulkan beberapa keterangan atau
menetapkan besarnya uang ganti kerugian itu.
(4).Melewati batas waktu, yang tersebut pada ayat-ayat terda-
hulu, tidak boleh, kecuali bilamana Kontrolir Jati mengunjuk-
kan kepada Kepala Pemerintahan Daerah lebih dahulu, bahwa
ia terpaksa melewati batas waktu yang ditentukan itu, dengan
diberitahukannya, bila ia akan mencukupi kewajibannya itu.
$ 7
(1).Dengan mengingati keperluan tanaman kopi (paksaan atau)
monosuko oleh penduduk Bumiputera dan mengingat letaknya
tanah itu dalam jajahan larangan dari pertahanan militer
atau dekat kepada jalan kereta api atau jalan trem atau
keperluan lain-lain, yang bersangkutan dengan permohonan
itu, dan setelah Kepala Pemerintahan Daerah seperlunya
minta pertimbangan dari pembesar lain, maka permohonan
itu dengan surat-suratnya yang perlu, yaitu:
a. surat-surat permohonan dengan surat ukuran atau bagan.
b. proses-verbal dari pemberitahuan, yang disebut pada $ 3 a
ayat 2, dengan keterangan yang harus disebutkan;
c. proses-verbal pemeriksaan dengan lampirannya;
d. pertimbangan Kontrolir Jati, bilamana perlu diminta
494