Page 629 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 629

Masalah Agraria

                duplikatnya).
              11.Kedua belah pihak menyetujui dalam soal-soal kecil tunduk
                pada putusan Bupati dan bilamana Undang-undang Pokok
                No. 22/1948 sudah berjalan, pada D.P.D. dari D.P.R.D. yang
                bersangkutan, yang dalam hal ini dipandang sebagai
                penasehat dan arbiter.
              12.Bila pengembalian sewa tanah melebihi waktu yang di-
                tentukan dalam pasal 2 di atas, maka oleh pihak kedua
                harus dibayar uang kerugian (selanjutnya disebut uang
                kasepen) kepada pihak pertama buat tiap-tiap bulan se-
                banyak 1/18 harga sewa tanah, sedang kasepnya pengem-
                balian itu tidak boleh melebihi 3 bulan.
              13.Bila kasepnya pengembalian itu  melampaui batas tersebut
                pasal 13, hingga pihak pertama tidak mungkin lagi mena-
                nami tanah itu dengan tanaman yang lazim diusahakan
                pada musim itu, atau terpaksa menanami tanah tersebut
                dengan macam tanaman yang menyimpang dari macam
                tanaman yang lazim ditanam pada musim itu, maka pihak
                kedua harus membayar uang kerugian kepada pihak per-
                tama sebesar :
                a. Harga hasil bersih dari tanaman yang sesudah tanaman
                   tebu lazim ditanami pihak pertama, bilamana tanah ter-
                   sebut tidak mungkin lagi ditanami dengan suatu ta-
                   naman apapun juga.
                b. Perbedaan harga hasil bersih antara tanaman yang sesu-
                   dah tanaman tebu lazim ditambah dengan tanaman yang
                   mungkin ditanam bilamana tanah tersebut masih
                   mungkin ditanami dengan suatu tanaman yang menyim-
                   pang dari apa yang lazim ditanam dalam musim tersebut.
              14.Bilamana ada perselisihan dalam menentukan pasal No.
                13 tersebut di atas, maka Bupati dan bila Undang-undang
                Pokok No. 22/1948 sudah berjalan DPD dari DPRD yang
                bersangkutan dengan persetujuan Kepala Jawatan Perta-
                nian Rakyat Kabupaten yang bersangkutan harus memberi
                keputusannya yang harus diturut oleh kedua belah pihak.
              15.Tanah untuk pemberian dan pembuangan air (patusan)
                dengan mengambil jalan yang baik (sebaiknya) akan
            608
   624   625   626   627   628   629   630   631   632   633   634