Page 170 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 170

Pengantar Hukum Tata Negara  159


                                                                         286
              right of self determination (hak untuk menentukan nasib sendiri).
              Wujud nyata dari pemikiran HAM dalam perkembangan berikutnya
              adalah  dimasukkannya  konsepsi HAM dalam  Rancangan  Undang-
              Undang Dasar yang disusun oleh BPUPKI  (Badan Penyelidik Usaha
              Persiapan  Kemerdekaan  atau  Dokuritsu Junbi Coosakai) diadakan
              pada tanggal 15 Juli 1945, anggota Moh. Hatta mengajukan usul agar
              dalam undang-undang dasar diatur hak untuk mengeluarkan suara

                                                   287
              dan hak untuk berkumpul dan bersidang.   Menurut Sri Soemantri,
              alasan  Moh. Hatta  untuk  memasukkan  hak-hak  tersebut  dalam
              undang-undang dasar ialah agar negara yang akan didirikan kelak
              tidak menjadi negara kekuasaan. 288

                  Berbeda  dengan  Soekarno  dan  Supomo  yang menghendaki
              masalah  negara  kekeluargaan  dan  hak-hak  warga  negara  yang
              tidak  perlu  memasukkan  pengaturan  mengenai HAM dalam  UUD.
              Perdebatan  yang terjadi bertitik  pangkal pada  apakah  negara  harus
              mengatur  HAM dalam  UUD 1945. Perdebatan  dalam  sidang-sidang
              BPUPKI tersebut  merupakan  tonggak  penting dalam  diskursus  hak
              asasi manusia di Indonesia, yang memberi pijakan bagi perkembangan
              wacana hak asasi manusia periode-periode selanjutnya.

                  Menurut  Soekarno, Indonesia  harus  dibangun  sebagai negara
              kekeluargaan. Hal ini jelas dinyatakan dalam pidatonya di hadapan
              Sidang Kedua BPUPKI 15 Juli 1945:

                  “.. Buanglah sama sekali faham individualisme itu, janganlah
                  dimasukkan   dalam  Undang-Undang    Dasar  kita  yang



              286  Bagir Manan, dkk, Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan Hak Asasi
                  Manusia di Indonesia, (Bandung: Alumni, 2001), hlm. 9.
              287  Sri Soemantri Martosoewignjo, Rele      Indonesia, makalah
                  disampaikan  dalam  Penataran  Hukum  Humaniter  Internasional dan
                  Hukum  HAM, diselenggarakan  oleh  Fakultas  Hukum  Universitas
                  Gadjah Mada, 22 s.d. 25 Juni 1998 bekerjasama dengan (International
                  Committee of Red Cross (ICRC), hlm. 8.
              288  Ibid.
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175