Page 172 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 172

Pengantar Hukum Tata Negara  161


              dalam Sidang BPUPKI mengenai kekhawatirannya.

                  “…Memang kita   harus  menentang individualisme... Kita
                  mendirikan negara baru di atas dasar gotonng royong dan hasil
                  usaha  bersama. Tetapi suatu  hal yang saya  kuatirkan, kalau
                  tidak  ada  satu  keyakinan  atau  satu  pertanggungan  kepada
                  rakyat  dalam  UUD yang mengenai hak  untuk  mengeluarkan
                  suara... Hendaklah  kita  memperhatikan  syarat-syarat  supaya
                  negara yang kita bikin, jangan menjadi negara Kekuasaan…”. 291

                  Pendapat  Hatta  diperkuat  M. Yamin  dalam  Sidang BPUPKI
              sehingga  menimbulkan  dua  kutub  pemikiran. Dalam  pendapatnya
              Yamin menyatakan:

                  “…Supaya  aturan  kemerdekaan  warga  negeri dimasukkan  ke
                  dalam UUD dengan seluas-luasnya. Saya menolak segala alasan
                  yang dimajukan  untuk  tidak  memasukkannya... Saya  hanya
                  minta  perhatian  betul-betul, karena  yang kita  bicarakan  ini
                  hak rakyat. Kalau hal ini tidak terang dalam hukum dasar, ada
                  kekhilafan daripada grondwet; grondwettelijke fout, kesalahan
                  undang-undang hukum dasar, besar sekali dosanya buat rakyat
                  yang menantikan  hak  daripada  republik; misalnya  mengenai
                  yang tertuju  kepada  warga  negara  yang akan  mendapat  hak,
                  juga penduduk akan diperlindungi oleh republik ini…”. 292

                  Perdebatan-perdebatan  tersebut  menunjukan   pemahaman
              mengenai perlindungan   hak-hak  asasi warga  negara  dikalangan
              founding fathers  masih  diwarnai konsepsi dikotomi budaya  Barat

              dan Timur.  Dikotomi antara negara berdasarkan kontrak sosial dan
              negara  berdasarkan  kekeluargaan. Bagi yang menolak  memasukan
              materi HAM dalam     konstitusi beranggapan, bahwa  hak  asasi
              manusia  lahir  di dunia  Barat, selalu  dikonotasikan  menganut
              paham  Individualisme  dan  liberalisme. Oleh  sebab  itu, tidak  ada
              kepentingannya  untuk  dimasukkan  dalam  Undang-Undang Dasar



              291  Ibid., hlm. 276.
              292  Ibid., hlm. 262-263.
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177