Page 56 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 56

Pengantar Hukum Tata Negara  45


              hakim yang selalu diikuti oleh hakim lain dalam perkara yang sejenis
              berlangsung secara terus menerus.

              5)  Pendapat atau pandangan ahli hukum (doctrin)

                  Doktrin hukum di sebut juga “Pendapat Sarjana Hukum” atau
              ahli hukum. Doktrin  adalah  sebuah  istilah  yang digunakan  dalam
              hukum perancis sejak abad ke-19 yang berarti, “kumpulan pendapat
              tentang berbagai masalah  hukum  yang diekspresikan  dalam  buku
              dan  artikel, juga  digunakan  untuk  mengkarakterisasikan  secara
              kolektif orang-orang yang terlibat dalam analisa, sistesis dan evaluasi
              terhadap  materi sumber  hukum, anggota  profesi bidang hukum

              yang mencurahkan  perhatian  khusus  terhadap  karya-karya  ilmiah
              dan memiliki reputasi sebagai otoritas. 63
                  Doktrin  adalah  pernyataan  atau  pendapat  para  ahli hukum.
              Dalam  kenyataan, banyak  pendapat  para  ahli hukum  yang banyak

              diikuti orang dan menjadi dasar dan pertimbangan dalam penetapan
              hukum, baik  oleh  para  hakim  ketika  akan  memutus  suatu  perkara
              atau oleh pembentuk undang-undang.
                  Menurut  Jimly  Asshiddiqie,  doktrin  atau  pendapat  para  ahli
              hukum   harus  mememuhi persyaratan, yaitu: (i) ilmuwan  yang
              bersangkutan  dikenal dan  diakui luas  sebagai ilmuwan  yang

              memiliki otoritas dibidangnya dan mempuyai integritas yang dapat
              di percaya; (ii) terhadap persoalan yang bersangkutan memang tidak
              di temukan  dalam  peraturan  tertulis  yang berlaku; (iii) pendapat
              hukum   dimaksud telah  diakui keunggulannya  dan  diterima  oleh
              umum, khususnya diterima dikalangan sesama ilmuwan. 64







              63  Peter  de  Cruz, Perbandingan Sistem Hukum. (Bandung: Nusamedia,
                  2010), hlm 96.
              64  Jimly Asshiddiqie,  Penganta, Loc.Cit,hlm. 146.
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61