Page 49 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 49

mencapai 100 persen. Saat kontrak pertama  Blok Mahakam berakhir,
            keputusan inilah yang berlaku dalam perpanjangan kontrak kedua hingga
            tahun 2017.
                Menurut Batubara (2014), dalam kurun waktu 1997-2012,  Total dan
              Inpex mengeluarkan dana operasional secara keseluruhan sebesar US$
            21,310 miliar. Dengan keseluruhan cost recovery yang diterima kontraktor
            dalam periode yang sama mencapai US$ 19,078 miliar. Keuntungan bagi
            hasil yang diperoleh  Total dan  Inpex hanya dalam 16 tahun periode
            Kontrak Kerja Sama (baca: KKS) II, adalah sebesar US$ 23,561 miliar
            atau setara denga 22 persen dari pendapatan kotor produksi migas  Blok
            Mahakam. Artinya rata-rata keuntungan yang diperoleh kontraktor
            setiap tahun adalah 1,47 miliar atau sekitar Rp. 17,5 trilyun/tahun (pada
            kurs US$/Rp = 12.000). Belum termasuk keuntungan tambahan dari
            transfer pricing, serta dari sistem PSC dan pola cost recovery yang berlaku
            saat ini, dimana banyak anak perusahaan kontraktor memiliki peluang
            untuk mengerjakan berbagai pekerjaan yang dibutuhkan tersebut.
            Sementara total penerimaan negara untuk periode yang sama adalah
            US$ 64,035 miliar atau sekitar 60 persen dari pendapatan kotor produksi
            migas  Blok Mahakam.
                Berbagai keuntungan yang diperoleh kontraktor tersebut, belum
            memperhitungkan bagi hasil selama 30 tahun periode KKS tahap I
            (1967-1997). Dimana keuntungan yang diperoleh kontraktor diduga
            bisa lebih besar lagi, mengingat jangka waktu eksploitasinya yang lebih
            lama (30 tahun). Realitas inilah yang kemudian mendorong  Total dan
              Inpex untuk kembali mengajukan proposal perpanjangan KKS tahap
            III dengan mengusulkan konsep “kerjasama masa transisi 5-10 tahun”
            pada pemerintah. Tidak tanggung-tanggung, Perdana Menteri  Prancis,
            Francois Fillion pada 30 Juni 2011, datang ke Indonesia untuk meminta
            Pemerintah Indonesia memperpanjang ijin kontrak  Blok Mahakam.
            Diikuti kunjungan CEO  Inpex Corporation, Toshiaki Kitamura, pada 14
            September 2012, yang secara khusus bertemu Presiden SBY dan Wapres
            Boediono, meminta perpanjangan  Blok Mahakam.





           22                     Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54