Page 46 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 46
delta dilakukan oleh Total FinaElf Indonesie, dengan tiga pusat produksi
yaitu dibagian daratan, lepas pantai bagian tenggara dan lepas pantai
bagian timur delta. Keberadaan dan pengelolaan sumberdaya migas di
dalam kawasan Delta Mahakam telah menempatkan kawasan ini pada
posisi strategis secara ekonomi, sosial, keamanan, maupun arti strategis
dalam konteks pembangunan.
Kawasan Delta Mahakam menjadi semakin strategis posisinya karena
berada dalam kawasan selat Makassar, yang merupakan jalur pelayaran
domestik dan internasional ( ALKI II) yang sangat ramai yang diapit oleh
tiga kota besar di Kalimantan Timur, yaitu Samarinda (+25 km ke arah
barat), Balikpapan (+115 km ke arah selatan), dan Bontang (+100 km
ke arah utara). Kawasan Delta Mahakam menjadi “berkah” bagi daerah-
daerah di sekitarnya. Sebagaimana Kota Bontang, yang saat ini dikenal
sebagai penghasil LNG terbesar di dunia yang basis ekonominya banyak
digerakkan oleh industri pengolahan LNG (mulai berproduksi sejak
awal 1980-an) dan produk industri terkait lainnya (seperti pupuk urea,
amoniak, methanol, metilen, olefin, dst.). Kota Bontang yang tercatat
memiliki pertumbuhan paling pesat di Indonesia ini, sangat bergantung
dari pasokan gas alam cair yang sebagian besar berasal dari kawasan
Delta Mahakam. Begitupun Kota Balikpapan, yang basis ekonominya
banyak digerakkan oleh industri pengolahan minyak mentah (mulai
beroperasi sejak 1950), berikut produk industri ikutannya, juga memiliki
ketergantungan yang tidak kecil terhadap keberlangsungan eksploitasi
minyak di kawasan Delta Mahakam.
Demikian halnya Kota Samarinda, mendapatkan pasokan hasil
perikanan yang sangat melimpah dari kawasan ini. Sementara Kabupaten
Kutai Kartanegara sebagai pemilik otoritas administratif, tidak hanya
mendapatkan “berkah” berupa pasokan hasil perikanan yang sebagian
besar diantaranya diekspor ke mancanegara. Namun juga mendapatkan
keuntungan dalam bentuk PAD maupun dana perimbangan bagi hasil
migas, yang menempatkan daerah ini sebagai “kabupaten terkaya” di
Indonesia. Sedangkan Pemerintah Pusat, memperoleh pemasukan devisa
yang sangat fantastis dari berbagai kegiatan industri, khususnya migas
Delta Mahakam“Yang Maha Pemurah” 19