Page 51 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 51

Begitu banyaknya kepentingan yang “bermain” di kawasan ini
            setidaknya terlihat dari begitu beragamnya sudut pandang dalam
            “menterjemahkan” kawasan Delta Mahakam, yang tentu saja akan
            mempengaruhi kebijakan ataupun konsepsi atas eksistensi kawasan
            ini. Untuk deliniasi kawasan saja, setidaknya terdapat beberapa sudut
            pandang. Menurut Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kutai
            Kartanegara (2008), total keseluruhan kawasan Delta Mahakam adalah
            108.251, 31 Ha, dengan luasan hutan mangrove mencapai 79 persen
            dari keseluruhan kawasan dan sekitar 60 persennya saat ini telah dibuka
            menjadi areal pertambakan. Sementara menurut catatan  Dutrieux (2001),
            pada 1992 luas lahan yang terbuka akibat kegiatan pengkonversian lahan
            mangrove untuk budidaya perikanan adalah sekitar 3.700 ha dan terus
            meluas menjadi 15.000 ha pada tahun 1996 dan pada tahun 1999 luasan
            tersebut telah mencapai 67.000 ha. Bahkan menurutnya pada tahun
            2001 luas areal mangrove yang telah dikonversi telah mencapai sekitar
            85.000 ha dari luas Delta Mahakam yang mencapai 1500 km² atau
            sekitar 150.000 ha. Sementara  Syahrani (2004), mengasosiasikan Delta
            Mahakam dengan 46 buah pulau kecil di muara Sungai Mahakam.
                Sedangkan menurut Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Delta
            Mahakam yang disusun Bapedda Kabupaten Kutai Kartanegara (2006),
            kawasan ini setidaknya memiliki luasan total 324.883,95 Ha, dengan
            perincian luasan Zona I (kawasan dalam pulau-pulau di luar daratan
            Pulau Kalimantan) mencapai 107.974,13 Ha dan Zona II (kawasan
            daratan Pulau Kalimantan di sekeliling pulau-pulau di kawasan Delta
            Mahakam) mencapai 216.909,82 Ha. Sementara  PKSPL-IPB (2002),
            menggunakan pendekatan administratif untuk mendeliniasi kawasan
            Delta Mahakam yang melingkupi tiga kecamatan dan tujuh desa, yaitu;
            desa  Saliki di Kecamatan  Muara Badak, desa Sepatin, Tani Baru dan
              Muara Pantuan di Kecamatan  Anggana serta desa  Muara Kembang,

                Muara Jawa Tengah dan  Muara Jawa Ulu di Kecamatan  Muara Jawa.
            Sedangkan  LAPI-ITB (2003), mendeliniasi kawasan Delta Mahakam
            secara fungsional dan geografis sebagai wilayah perencanaan yang





           24                     Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56