Page 156 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 156

Paku Alam dan Berbagai Peranannya

               karena pengalaman pemilu 1951 yang dijalankan. Oleh karena
               itu pemilihan umum 1955 tidak terlalu mengalami persoalan.
               Terutama dari sisi keterlibatan publik, sosialisasi kepada
               masyarakat jauh lebih mudah.

                    Tabel 8. Jumlah Penduduk dan Perolehan Suara 5 Besar
                   Daerah Istimewa Yogyakarta pada Pemilihan Umum 1955 54
                 Kab-Kota  Jumlah  Jumlah  No. 1  No. 2  No. 3  No. 4  No. 5
                         Penduduk  Pemilih  PKI  PNI  Gerinda  Masyumi  NU
                Kota      243.276  137.830  43.842  21.839  611  18.027  2.387
                Yogyakarta
                Sleman    485.895  245.313  36.655  47.353  38.646  30.805  27.634
                Bantulk   430.560  249.815  34.770  41.138  23.554  38.151  38.436
                Kulonprogo  307.903  166.613  12.527  45.671  17.320  23.777  20.501
                Gunungkidul  477.708  251.298  101.351  24.159  51.168  16.180  5.802
                Jumlah Total  1.945.342  1.050.869  229.145  180.160  131.299  127.540  94.760

                   Pada pemilihan umum untuk angota DPR Daerah 1951,
               Masyumi menguasai kursi parlemen Yogyakarta, akan tetapi
               perubahan secara drastis terjadi pada pemilihan umum DPR
               pusat 1955, karena PKI menang secara meyakinkan di Kota
               Yogyakarta dan Gunungkidul sekaligus menang secara kese-
               luruhan di DIY. PNI menang tipis di tiga kabupaten, sementara
               PKI menang secara mutlak di Kabupaten Gunungkidul, disusul
               kemudian Gerinda. Sementara Masyumi hanya berada pada
               urutan ke-4, kemudian disusul NU. Pada pemilihan umum
               1951, PKI tidak ikut serta secara langsung, hanya menitipkan
               wakilnya di buruh tani, dan hasilnya memperoleh 5 kursi di
               parlemen.
                   Peningkatan secara tajam suara yang dihasilkan oleh PKI
               karena mesin partai bergerak secara simultan dari setiap lini.
               Menurt Tas Sumitro, ‘Tidak ada partai yang mampu menan-

               54 Lihat Alfian, Hasil-hasil Pemilihan Umum 1955 untuk Dewan Perwakilan
                Rakyat , (DPR), (Jakarta, Leknas-LIPI, 1971).

                                                                   133
   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160   161