Page 151 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 151

Keistimewan Yogyakarta
            pemilu Yogyakarta sebagai contoh dan model dalam penye-
            lenggaraan pemilu 1955 yang akan datang, sehingga kebera-
            daan tugas PA VIII benar-benar dianggap penting.























              Gambar 1. Amanat Paku Alam VIII tentang dimulainya pemilu untuk
             warga Yogyakarta. (Sumber: Nasional dan Kedaulatan Rakyat, 16 Juli 1951)
                Setelah selesainya pemilihan tahap pertama, dilaporkan
            oleh Kantor Pusat Pemilihan Provinsi (KPPP) diberbagai
            harian lokal maupun nasional. Dari laporan panitia, partisipasi
            warga pemilih cukup tinggi, dari 979.583 pemilih 18+, tercatat
            52% (509.383 orang) memberikan suaranya, padahal jumlah
            pemilih terdaftar 578.577 (59% dari total warga pemilih 18+).
            Data demikian menunjukkan bahwa sekitar 88% pemilih ter-
            daftar ikut melakukan pencoblosan pada tanggal 27 Agustus
            1951.  Dengan demikian tingkat partisipasi warga cukup ‘sem-
                 49
            purna’, jika ukuran yang digunakan untuk melihatnya tahun
            1951, dimana situasi ekonomi, politik, dan keamanan tidak

            49  Lihat laporan KPPP, ‘Pidato Ketua Kantor Pemilihan Pusat Propinsi
             Jogjakarta’. Majalah Permata, 5 Januari 1952.

            128
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156