Page 161 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 161

Keistimewan Yogyakarta
                Maklumat ini kemudian menjadi haluan jalannya Peme-
            rintahan Daerah di Yogyakarta sampai ditetapkannya UU yang
            mengatur DIY. DPRD-DPRD dan Dewan Pemerintah segera
            dibentuk pada tiap tingkatan pemerintahan. Parlemen lokal
            tersebut bersama-sama Dewan Pemerintah pada masing-
            masing tingkatan menjalankan pemerintahan. Namun
            demikian otonomi belum diserahkan sepenuhnya ke tingkat
            kabupaten dan kota.
                Pada 1947 pemerintah pusat mengeluarkan UU No. 17
            Tahun 1947 tentang Pembentukan Haminte-Kota Yogyakarta
            atas usulan Dewan Kota Yogyakarta. Tidak mengherankan
            karena sejak 5 Januari 1946 Yogyakarta menjadi Ibukota
            Republik Indonesia. Dalam UU tersebut Kota Yogyakarta dike-
            luarkan dari DIY dan mempunyai hubungan langsung dengan
            Pemerintah Pusat. Pada 22 Juli 1947 Mr. Soedarisman Poerwo-
            koesoemo diangkat menjadi Walikota Haminte-Kota Yogya-
            karta dengan tiga SK sekaligus yaitu dari Presiden, Mendagri,
            dan Sultan HB IX, menggantikan M. Enoch (Walikota Yogya-
            karta pertama) yang turut pergi mengungsi mendampingi
            presiden karena Agresi Militer Belanda.
                Pada tahun 1948, pemerintah pusat mulai mengatur
            pemerintah daerah dengan mengeluarkan UU No. 22. 1948
            tentang UU Pokok Pemerintahan Daerah. Dalam UU tersebut
            diatur susunan dan kedudukan Daerah Istimewa. Walaupun
            demikian, pemerintah pusat belum mengeluarkan UU untuk
            membentuk pemerintahan daerah karena harus menghadapi
            Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948 yang meron-
            tokkan Republik Indonesia, khususnya Yogyakarta sebagai
            Ibukota RI. Pemerintahan DIY-pun ikut vakum, tanpa aktivi-
            tas. HB IX dan PA VIII protes atas sikap Belanda yang melaku-

            138
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166