Page 266 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 266

Perebutan Ruang dan Kontestasi Budaya

               Akan tetapi jika prosedur ini terlalu dominan dalam konstruksi
               maka apa yang akan terjadi selanjutnya dapat ditebak di mana
               mereka yang selama ini memperoleh privilage-privilage dari
               sistem yang berjalan selama ini yang kemudian diperkuat
               dengan konstruksi keistimewaan akan terus menguasai sum-
               ber-sumber penting akumulasi kapital yang makin besar. Jika
               demikian, politik dalam pengertian luas, akan semakin menga-
               lami involusi. Sedangkan masyarakat yang tidak tersuarakan
               dalam konstruksi sebagai subyek bungkam semakin tidak
               memperoleh akses yang relatif semakin besar pada masa-masa
               selanjutnya.
                   Upaya untuk meneguhkan dan memperkuat posisi kebu-
               dayaan lokal, dalam bahasa melestarikan kebudayaan lokal
               sebagai kekayaan bangsa patut dihargai dan didukung. Namun
               kini di tengah arus kebudayaan yang demikian cepat dan sangat
               deras menggempur hampir semua referensi-referensi nilai-
               nilai kebudayaan, melihat otoritas tradisional sebagai pusat
               yang paling dapat mengendalikannya adalah sesuatu yang agak
               terlalu percaya diri. Yogyakarta sedang berubah ke arah yang
               berada di luar batas-batas nilai tradisional untuk mampu
               mengendalikannya. Konstruksi keistimewaan meskipun nanti-
               nya akan menjadi kekuatan pengendali tetapi tetap bukan
               merupakan jawaban atas perubahan tata kebudayaan ini.
                   Sebagai kata kerja, keistimewaan seperti sebuah subyek
               dari ‘permainan’ sejarah, budaya, dan kekuasaan yang kon-
               tinyu. Sebagai titik-titik tidak stabil dari sebuah identifikasi,
               atau sesuatu yang bersifat tambal sulam. Hal mana merupakan
               sebuah upaya untuk menemukan posisi yang tepat bagaimana
               keistimawaan menjadi sesuatu yang substansial. Kekhususan
               atau keistimewaan sebuah tempat bukan ditentukan oleh

                                                                  243
   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271